Rabu 06 Nov 2019 22:30 WIB

Digitalisasi Zakat Dukung Aktivitas Perzakatan

Digitalisasi zakat, yang disebut sebagai agenda transformasi digital.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
Zakat
Foto: Antara
Zakat

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Di tengah perkembangan zaman, dunia perzakatan pun dituntut untuk terus melakukan inovasi. Saat ini sejumlah lembaga zakat turut menyediakan layanan lewat digital, namun digitalisasi ini dapat menelan biaya yang tinggi jika tidak penerapannya tidak tepat sasaran.

"Kita tahu teknologi ini bisa jadi mahal ketika penerapannya tidak tepat. Ketika kita berhasil menerapkan teknologi digitalisasi, kita bisa dapat saving operasional yang cukup banyak dari sisi operasional, sehingga dana yang disalurkan kepada masyarakat jauh lebih besar," kata Managing Director DD Tekno (Bagian dari Dompet Dhuafa), Prima Hadi Putra di Bandung, Rabu (6/11).

Baca Juga

Prima mengatakan, bagi lembaga zakat seperti Dompet Dhuafa, dan yang tergabung dalam World Zakat Forum (WZF) mereka memiliki dana yang terbatas untuk operasional. Untuk itu mereka harus dapat mengambil langkah yang tepat, agar digitalisasi zakat tidak sampai menelan biaya tinggi, dan mengorbankan dana yang akan diserahkan kepada mustahik.

Digitalisasi zakat, yang disebut sebagai agenda transformasi digital, merupakan upaya menyeluruh lembaga untuk mengadopsi teknologi terbaru yang mendukung aktivitas perzakatan. Digitalisasi dapat membantu proses operasi, bisnis dari proses penghimpunan, pencatatan dan penyaluran zakat.

"Dompet Dhuafa mulai dari 2004 prosesnya, proses yang tadinya menggunakan kertas jadi paperless, juga kembangkan layanan customer relationship management untuk layanan manajemen relasi donatur sampai akhirnya kita menggunakan aplikasi, yang intinya memudahkan masyarakat," ucap Prima.

Di samping itu, Dompet Dhuafa meluncurkan platform layanan digital Mumu (Membangun Ummat Menguatkan Ukhuwah), yang memudahkan masyarakat untuk melakukan donasi di Bandung, pada Rabu.

Aplikasi ini mempertemukan Muzaki dan Mustahik, mereka yang memberi bantuan dapat melihat dan memilih langsung mustahik yang ingin dibantu. Platform berbasis aplikasi android ini untuk memudahkan masyarakat berdonasi, bertransaksi, dan aksesibilitas keuangan inklusi. Para muzaki dapat membayar, zakat, infak, sedekah dan wakaf melalui aplikasi ini.

"Mumu adalah platform layanan digital dengan konsep semua kebutuhan dalam genggaman," ungkap Chief Communication Officer (CCO) Dompet Dhuafa, Guntur Subagja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement