Rabu 30 Oct 2019 14:47 WIB

Perluas Zona Layanan, DD Percepat Entaskan Kemiskinan

Dompet Dhuafa berkolaborasi dengan lembaga dan organisasi legal.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Gita Amanda
Dompet Dhuafa perluas 200 zona layanan di 34 provinsi.
Foto: Dompet Dhuafa
Dompet Dhuafa perluas 200 zona layanan di 34 provinsi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua puluh enam tahun fokus menjalankan program kemanusiaan, Dompet Dhuafa (DD) terus memperluas jangkauannya dengan meluncurkan 200 zona layanan (cabang) baru. Dua ratus ribu cabang baru ini akan tersebar di 34 provinsi seluruh Indonesia, dengan harapan dapat mengoptimalisasikan akomodasi kebajikan.

Perluasan 200 zona layanan di 34 provinsi ini, menjadi percepatan Dompet Dhuafa dalam mengentaskan kemiskinan. Dimana Dompet Dhuafa berkolaborasi dengan lembaga dan organisasi legal yang nantinya akan berperan membantu pendistribusian bantuan bagi dhuafa.

Baca Juga

Para lembaga dan organisasi yang tergabung dalam 200 zona layanan tersebut, memiliki keunggulan spesifik masing-masing, salah satunya menciptakan variasi dan metode baru dalam pemberantasan kemiskinan.

“Langkah tersebut diharapkan turut menumbuhkan pola-pola di masyarakat dalam mengatasi kemiskinanan,” ujar Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa, Nasyith Majidi dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Rabu (30/10).

Menurut Nasyith, kolaborasi ini merupakan upaya Dompet Dhuafa dalam mengintervensi problematika kemiskinan, sekaligus menguatkan lembaga lain untuk berkontribusi membantu sesama. Dia menjelaskan, setelah mengantongi sejumlah prasyarat seperti portofolio fundrising, tata kelola keuangan, penyaluran dalam bentuk program, bersedia menerapkan value-value Dompet Dhuafa, lembaga atau organisasi dapat bergabung dalam zona layanan.

“Di sini Dompet Dhuafa hanya akan mengontrol aspek produk saja. Sedangkan pendekatan strategisnya menjadi wewenang masing-masing lembaga yang bergabung,” kata dia.

Nasyith tetapi untuk lembaga yang belum memiliki sistem, sangat memungkinkan untuk mengadopsi apa yang ada di Dompet Dhuafa. Sehingga dengan cepat dapat memiliki pola tersistem dalam mengelola penghimpunan dan program pemberdayaan.

Setelah hadirnya 200 Zona Layanan baru, Dompet Dhuafa berharap, mekanisme perluasan dapat berlangsung secara periodik setiap tahun, dan membawa semangat yang lebih besar untuk tumbuh dan berkembang, baik bagi Dompet Dhufa maupun lembaga terkait lainnya.

“Sehingga dengan perluasan 200 Zona Layanan, akan terus menggelora semangat berbagi dan menguatkan lembaga lain,” sambung Nasyith.

Dia berharap, perluasan 200 Zona Layanan Dompet Dhuafa ini dapat membawa dampak yang signifikan, khususnya dalam menyelesaikan kemiskinan. Banyaknya lembaga dan organisasi yang bergabung dan bekerjasama, kata dia, juga dapat menambah inspirasi dompet dhuafa dalam mendesain dan merencanakan program ke depannya.

“Karena banyak lembaga, wilayah intervensi lebih luas dan tersebar ke berbagi tempat. Jadi dengan kolaborasi tersebut, kami optimis dapat meningkatkan capaian penghimpunan maupun perluasan program layanan kepada masyarakat di atas 50 persen,” kata Nasyith Majidi.

Selama 26 tahun berkiprah di dunia filantropi, Dompet Dhuafa telah berhasil mengoptimalkan kepercayaan dana publik sebesar Rp 2,66 triliun, dengan alokasi penyaluran 90 persen, dan penerima manfaat mencapai 19,3 juta jiwa.

Dalam menjalankan tugas-tugas tersebut, Dompet Dhuafa tidak bergerak sendiri, melainkan terwujud berkat dukungan dan bantuan donatur, pemerintahan, stakeholder, praktisi yang sama-sama memiliki semangat dalam menebar kebaikan.

Di era 4.0 ini, Dompet Dhuafa meyakini bahwa akan semakin banyak orang yang ingin terlibat dalam kebaikan. Ditambah dengan perkembangan digitalisasi yang semakin menguatkan dan mempermudah wadah penyaluran donasi, salah satunya bawaberkah.org dan MUMU Apps sebagai payment gateway di Dompet Dhuafa.

“Semakin luasnya jaringan dan pendekatan digital, maka semakin luas pula Dompet Dhuafa dalam mengintervensi problematika kemiskinan di negeri ini,” jelas Nasyith.

Berdasarkan data BPS, kemiskinan di Maret 2019 masih berada di angka 9,41 persen, atau menurun 0,25 persen poin dibandingkan September 2018 lalu. Meski begitu, jumlah penduduk miskin pada Maret 2019 tercatat masih cukup besar, yaitu 25,14 juta orang.

“Perluasan 200 Zona Layanan di 34 provinsi diharapkan menjadi percepatan Dompet Dhuafa dalam mengentaskan kemiskinan,” kata Nasyith.

Dia menjelaskan, upaya menghadirkan ruang kolaborasi 200 Zona Layanan, menjadi desain dari pola kolaborasi dompet dhuafa dan organisasi legal untuk terlibat dan berperan membantu orang lain, khususnya para dhuafa. Perluasan jaringan ini, kata Nasyith juga memungkinkan Dompet Dhuafa untuk menciptakan inovasi dalam metode pengentasan masalah kemiskinan.

“Semangat kolaborasi 200 Zona Layanan selain dalam intervensi problematika kemiskinan, juga menguatkan lembaga lain untuk bertumbuh membantu sesama,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement