Jumat 25 Oct 2019 06:06 WIB

Tiga Masjid Bersejarah di Rusia

Saat komunis berkuasa, banyak masjid dan peninggalan Islam zaman dahulu yang hancur.

Umat islam membersihkan sisa salju di Masjid Sobornaya, Tyumen, Rusia, Jumat (19/4/2019).
Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Umat islam membersihkan sisa salju di Masjid Sobornaya, Tyumen, Rusia, Jumat (19/4/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Islam telah berkembang di Rusia sejak abad ke-16. Pada abad ke-18 dan 19, orang-orang Dagestan, Chechen, Circassia, Ingush, dan sebagainya masuk ke Rusia. Kemudian, Islam makin berkembang dan meluas ke wilayah bekas Uni Soviet tersebut.

Saat komunis berkuasa, banyak masjid dan peninggalan Islam zaman dahulu yang dihancurkan. Namun kini, Islam terus berkembang. Gelombang perkembangan Islam  seakan tak terbendung. Saat ini, tercatat lebih dari 4.750 masjid terdapat di Rusia. Namun, jumlah yang sebenarnya lebih dari angka itu.

Dari sekian banyak masjid tersebut, terdapat beberapa yang usianya cukup tua. Masjid itu menjadi saksi sejarah berkembangnya Islam di Negeri Beruang Merah tersebut. Sampai saat ini, masjid-masjid tua itu masih tegak berdiri dan digunakan untuk kegiatan ibadah sehari-hari ini. N 

Masjid Marcani

Masjid ini disebut juga sebagai Masjid al-Marjani. Letaknya berada di Kazan, Rusia. Menurut catatan sejarah, Marsjid Marcani dibangun pada 1766 hingga 1770. Ini merupakan masjid pertama yang dibangun di Kazan.

Bangunan masjid tersebut berlantai dua dan memiliki dua ruangan. Interiornya bergaya Baroque Petersburg. Pada 1861pedagang Yunisovs menyumbang tangga dan tahun 1863 ia menyumbang perpanjangan mihrab dan jendela baru. 

Oleh karenanya, masjid ini disebut juga Masjid Yunisovs pada masa itu. Renovasi juga dilakukan oleh seorang pedagang kaya bernama Z Gosmanov pada 1885.N 

Masjid Iske Tash

Masjid ini berusia lebih dari 200 tahun. Masjid Iske Tash dibangun pada 1802 di wilayah Kazan. Pembangunan masjid dilakukan untuk mengenang para pejuang yang gugur ketika mempertahankan wilayah Kazan dari serangan musuh pada 1552.

Salah seorang yang berjasa besar dalam pembangunan masjid ini, yaitu Ghabdulla Utamishev. Ia seorang pedagang kaya yang cukup tersohor. Masjid tua tersebut memiliki dua lantai, dua ruangan, dan minaret ditengah atap segitiga.

Pada 1930 masjid sempat ditutup oleh Pemerintah Uni Soviet. Namun, dibuka kembali  untuk tempat ibadah pada 1994. N 

Masjid Bornay

Masjid ini disebut juga Masjid Katedral Ketiga atau Masjid Burnayevskaya.Lokasinya di wilayah Kazan. Masjid tersebut dibangun pada 1872. Pembangunannya didanai oleh Mohammad Sadiq Bornay dan terealisasikan oleh proyek Pyotr Ivanovich Romanov. 

Gaya arsitektur Masjid Bornay, yakni eklektisme nasional. Minaret dibangun pada 1895. Masjid ini memiliki sebuah minaret di depan pintu, sebuah aula, bertingkat satu, dan dibangun dengan bata merah. Interiornya pun dirancang dengan budaya Tatar dan Rusia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement