REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurut laporan terbaru yang dirilis MasterCard dan CrescentRating, sekitar 63 juta wanita Muslim dapat menghabiskan lebih dari 335 miliar Ringgit Malaysia atau sekitar Rp 1.189 triliun, saat berwisata.
Berdasarkan laporan CrescentRating Muslim Women in Travel 2019, pelancong Muslimah mengisi 45 persen dari total jumlah pelancong Muslim secara global. 28 persen dari perjalanan wanita Muslim tahun lalu adalah perjalanan sendiri.
Dua pertiga dari mereka berusia 40 tahun atau lebih muda, dan lebih dari setengah dari mereka menggunakan media sosial untuk membatasi pengeluaran, baik akomodasi, logistik, maupun konsumsi.
Menurut laporan tersebut, Malaysia berada di urutan teratas dalam daftar 10 tujuan paling ramah wanita Muslim di dunia, disusul Uni Emirat Arab, Turki dan Indonesia.
“Terlepas dari semakin meningkatnya Muslimah sebagai target pasar, hingga saat ini hanya sedikit penelitian yang dilakukan untuk lebih memahami segmen yang muncul, khususnya pelancong wanita Muslim,” kata Raudha Zaini, kepala pemasaran CrescentRating & HalalTrip yang dikutip Republika dari bernama.com, Kamis (24/10).
"Studi ini dapat memberi industri lensa yang jelas untuk memahami motivasi perjalanan intrinsik dan ekstrinsik mereka," sambungnya.
Raudha mengatakan, pendapatan disposable para wanita sedang meningkat, dan sebagian besar mereka dapat melakukan perjalanan dua hingga tiga per tahun. Menurut dia, kenyamanan harus lebih diutamakan (90 persen), diikuti oleh perjalanan agama (21 persen) dan bisnis (11 persen).
"Fasilitas keagamaan yang dapat diakses dengan ruang sholat khusus wanita dan spa berjenis kelamin tunggal dan salon kecantikan juga merupakan faktor penting untuk dikembangkan untuk perjalanan yang ramah Muslimah,” katanya.