REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN --- Kementerian Agama Kuningan mendorong pesantren-pesantren agar mempunyai inovasi di bidang ekonomi untuk meningkatkan kemandirian pesantren.
Kepala Kemenag Kuningan, Hanif Hanafi mengatakan pesantren di Kuningan diharapkan kedepannya semakin banyak yang berpartisipasi mengikuti program One Pesantren One Product (OPOP) yang digagas Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mewujudkan kemandirian ekonomi pesantren. Terlebih dari sekitar 200 pesantren yang ada di Kuningan baru 24 pesantren saja yang mengikuti OPOP.
“Mudah-mudahan kedepan bisa semakin banyak peran pesantren untuk kegiatan itu (OPOP), yang kemarin sebagai evaluasi. Kami berharap semua stakeholder pesantren menjunjung tinggi pesantren,” kata Hanif kepada Republika,co.id pada Rabu (23/10)
Hanif mengatakan pihaknya terus berupaya untuk meningkatkan profesionalitas dan mutu pesantren. Selain itu berupaya agar santri-santri pondok pesantren di Kuningan lebih mengenal perkembangan IT.
Hal itu, menurut Hanif juga sebagai salah satu untuk mewujudkan visi misi menjadi Jabar Juara. Saat ini, kata Hanif pihaknya terlebih dulu melakukan pendataan pesantren sesuai izin operasionalnya.
“kita akan maksimalkan dan koordinasi dengan pemerintah daerah juga dengan beberapa pihak yang sekiranya bisa membantu untuk pemberdayaan ekonomi umat yang ada di pesantren,” katanya.