Senin 21 Oct 2019 17:17 WIB

Selama berdakwah, KH Abdullah Gunakan Kemampuan Jurnalistik

Sepanjang perjalanan hidupnya, KH. Abdullah Bin Nuh telah menghasilkan 18 karya

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
Dakwah
Foto: wordpress.com
Dakwah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sebelum menjadi ulama besar, KH. Abdullah bin Nur juga sempat menjadi seorang wartawan. Kemahirannya dalam berbahasa Arab menjadikannya sebagai redaktur majalah mingguan berbahasa Arab 'Hadramaut' yang terbit di Surabaya pada 1922-1926.

Dalam buku berjudul "Abdullah bin Nuh dan Historiografi Islam di Indonesia", Lisa Khusniah menjelaskan bahwa majalah tersebut memuat berita-berita tentang Islam dengan skala Internasional, dan mendapat pujian dari sastrawan Timur Tengah sebagai ma jalah berbahasa Arab terbaik di dunia Arab karena keindahan tata bahasa Arabnya.

Baca Juga

Selama berdakwah, Kiai Abdullah memang kerap memberikan informasi tentang masalah keagamaan kepada masyarakat melalui kemampuan jurnalistiknya, baik melalui majalah-majalah maupun lewat radio.

Kiai Abdullah tercatat pernah menjabat sebagai Kepala Seksi (Kasi) siaran bahasa Arab di RRI (Radio Republik Indonesia) Yogyakarta dan Koresponden kantor Berita Arabian Press Board (APB) untuk daerah Yogyakarta. Pada masa ini, kemampuan jurnalistiknya terus terasah, sehingga tak heran jika beliau menjadi ulama produktif yang menghasilkan banyak karya.

Sepanjang perjalanan hidupnya, KH. Abdullah Bin Nuh telah menghasilkan 18 karya yang ditulis dalam bahasa Arab dan Bahasa Indonesia. Karyanya dalam bahasa Arab diantara nya berjudul Al-Alam AL-Isla mi, Fi Zilal al-Ka'bah al- Bait al-Haram, La Taifiyata fi al- Islam, Ana Muslim Sunniyyun Syafi'iyyun, Mu'allimu al-Arabi, dan kitan al-Lu'lu' al-Mansur.

Sementara, karyanya yang ditulis dalam bahasa Indonesia berjudul: Islam dan Materialisme, Islam dan Komunisme, Pembahasan Tentang Ketuhanan, Cinta dan Bahagia, Zakat Modern, Keutamaan Keluarga Rasulullah SAW, Sejarah Islam di Jawa Barat Hing ga Zaman Ke emasan Ban ten, buku berbahasa Sun da Lenyepaneun, dan kamus bahasa Indonesia- Arab-Inggris.

Tidak hanya itu, Kiai Abdullah juga menulis kita-kitab terjemahan beliau dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia dan Sunda, seperti terjemah kitab Minhaj al-Abidin karya Imam al-Ghazali, kitab Al-Munqis Min al-Dalal, dan kitab al- Mus tafa li Man Lahu Ilm al- Ushul.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement