REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Robikin Emhas menyampaikan harapan PBNU untuk kepemimpinan presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden KH. Ma'ruf Amin selama lima tahun kedepan. Pertama, Robikin berharap agar pasangan umara dan ulama tersebut bisa memimpin negeri ini dengan keteladanan.
"Petama, bagaimana memimpin negeri ini dengan visi keteladanan. Kita membutuhkan uswah," ujar Robikin kepada Republika.co.id, Sabtu (19/10)
Dengan memberikan teladan sikap dan perilaku, lanjutnya, tidaklah susah bagi seorang pemimpin untuk mengarahkan kemudi kepemimpinannya mencapai cita-cita bangsa Indonesia. "Saya percaya bersama Kiai Ma'ruf kepemimpinan Pak Jokowi akan lebih baik lagi dalam membangun visi ini," ucapnya.
Kedua, Robikin juga berharap kepada Jokowi-Ma'ruf untuk membangun visi keumatan dan kebangsaan. Menurut dia, modal ideologi Pancasila sebagai dasar negara harus menjadi kekuatan utama perekat kebangsaan.
"Pancasila kita telah melewati berbagai ujian dan cobaan. Namun demikian, dalam tatanan praktis, Pancasila belum terimplementasi dengan baik sehingga masih terjadi banyak konflik dan kekerasan yang mengatasnamakan SARA, politisasi agama, dan sebagainya," kata Ketua PBNU asal Gresik ini.
Ketiga, Robikin juga berharap agar pasangan Jokowi-Ma'ruf membangun visi pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai modal utama bagi pembangunan suatu bangsa. Menurut dia, Indonesia saat ini sedang mengalami bonus demografi, yang notabene menjadi modal penting pembangunan ke depan.
"Karena itu, modal sumber daya manusia ini harus diarahkan untuk menghadirkan keunggulan-keunggulan, menciptakan inovasi-inovasi yang berdaya saing, yang bisa menyelesaikan tantangan kemiskinan, disparitas, dan sebagainya," jelasnya.
Robikin menambahkan, PBNU percaya tiga harapan tersebut sudah terintegrasi dalam visi-misi kepemimpinan Jokowi dan Kiai Ma'ruf Amin sebagaimana telah disusun dalam kampanye pencalonan. "Selamat bertugas, selamat berkhidmat untuk negara dan bangsa dengan iringan doa semoga Indonesia makin maju, berdaulat, berkepribadian, mandiri dan sejahtera," tutupnya.