REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu cucu KH. Hasyim Asy'ari, KH. Aizuddin Abdurrahman meminta kepada para santri di seluruh nusantara untuk lebih percaya diri, khususnya setelah disahkannya undang-undang (UU) Pesantren. Menurut pria yang akrab disampa Gus Aiz ini, kaum bersarung harus siap menghadapi segala tantangan ke depan.
"Peran santri saat ini luar biasa apalagi setelah disahkannya Undang-Undang Pesantren. Santri harus lebih percaya diri dan meningkatkan kapasitasnya bukan hanya sebagai santri tapi sebagai apapun," ujar Gus Aiz saat ditemui usai ziarah ke makam KH. Bisri Syansuri di Pondok Pesantren Denanyar, Jombang, Kamis (17/10).
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini mengatakan, santri yang hidup di zaman ini tidak hanya dituntut untuk belajar kitab kuning, tapi harus dapat berperan di berbagai bidang, seperti bidang ekonomi, politik, akademik, dan bidang usaha.
"Kualitas-kualitas itu harus ditingkatkan menjadi lebih baik lagi. Karena ketika kita semua memahami tantangan ke depan di era perkembangan teknologi yang sedemikian luar biasa, santri tidak hanya dituntut mengaji kitab kuning," ucap Gus Aiz.
Menurut dia, UU Pesantren kini sudah menjadi payung hukum bagi pemerintah untuk memajukan pondok pesantren. Kareja itu, menurut dia, santri harus dapat mewarnai bahkan menjadi salah satu faktor bagi perkembangan bangsa ini.
Dalam perannya di era masa kini, Gus Aiz pun mengingatkan agar identitas santri bisa tetap dipertahankan ciri khasnya sebagai seorang yang dapat menempatkan nasionalisme dan agama dalam satu tarikan napas.
"Identitas santri harus ada dan agar tetap dijaga karena itu pendidikan karakter santri yang sesungguhnya," kata Gus Aiz.