Kamis 03 Oct 2019 20:33 WIB

Unpad Ajak LAZ Optimalkan Pemberdayaan Umat

Aset dan riset Unpad siap menopang program pemberdayaan umat berkoridorkan Pancasila

Baznas Chairman Prof Dr Bambang Sudibyo (kiri) menyaksikan Wakil Rektor Unpad Dr Keri Lestari (kedua kiri) dan Ketua Baznas Regional Jawa Barat Arif Ramdani seusai menandatangani nota kesepahaman dalam acara International Conference of Zakat III (3rd ICONZ) di Graha Sanusi Hardjadinata, Kampus Unpad, Kota Bandung, Kamis (3/10).
Foto: Istimewa
Baznas Chairman Prof Dr Bambang Sudibyo (kiri) menyaksikan Wakil Rektor Unpad Dr Keri Lestari (kedua kiri) dan Ketua Baznas Regional Jawa Barat Arif Ramdani seusai menandatangani nota kesepahaman dalam acara International Conference of Zakat III (3rd ICONZ) di Graha Sanusi Hardjadinata, Kampus Unpad, Kota Bandung, Kamis (3/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Universitas Padjadjaran siap bersinergi dengan lembaga filantropi dalam program pemberdayaan umat yang bersumber dari dana zakat. Kesiapan itu disampaikan Wakil Rektor Unpad Dr Keri Lestari seusai membuka acara International Conference of Zakat III (3rd ICONZ) di Graha Sanusi Hardjadinata, Kampus Unpad, Kota Bandung, Kamis (3/10).

3rd ICONZ dihadiri juga oleh Baznas Chairman Prof Dr Bambang Sudibyo selaku keynote speaker. Menurut Keri, saat ini pengelolaan zakat belum optimal, khususnya dalam memberi dampak terhadap para mustahik. Oleh karena itu, pihaknya siap berkontribusi terhadap program pemberdayaan umat yang dikelola oleh lembaga filantropi.

Keri menyebutkan, Unpad memiliki aset dan sumber daya yang bisa dikolaborasikan dengan program pemberdayaan umat. Selain itu, papar dia, Unpad memiliki banyak hasil penelitian yang bisa dikembangkan pada ceruk ekonomi baru.

Jika hasil penelitian itu disinergikan dengan program pemberdayaan umat, tegas Keri, maka akan menghasilkan dampak peningkatan ekonomi yang signifikan. ‘’Sudah saatnya kita mengoptimalkan zakat di era industri 4.0 dengan bingkai nilai ekonomi Pancasila,’’ tegas Keri.

Melalui momentum 3rd ICONZ, pihaknya berharap usulan sinergitas antara Unpad dan LAZ bisa menjadi solusi dalam mengoptimalkan program pembedayaan umat.

Masih dikatakan Keri, Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi zakat yang sangat besar. Berdasarkan Indikator Pemetaan Potensi Zakat (IPPZ) dan Outlook Zakat Indonesia 2019 yang dikeluarkan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), potensi zakat di Tanah Air mencapai Rp 233,8 triliun.

Menurut dia, ada tiga tantangan dalam memaksimalkan potensi zakat di Tanah Air. Yakni trust, sosialisasi atau edukasi, dan kemudahan donasi. Pada poin trust, menurut Keri, saat ini yang dibutuhkan oleh LAZ adalah, memaksimalkan sistem Good Corporate Governance (GCG) yang diwujudkan dengan legalitas, laporan dan audit reguler, serta sertifikasi ISO.

Sementara pada poin sosialisasi atau edukasi, papar dia, dibutuhkan dukungan dari semua pihak untuk menyosialisasikan manfaat zakat. Terkait kemudahaan donasi, kata Keri, dibutuhkan sentuhan teknologi dalam proses penghimpunan dan penyaluran dana zakat. Sesuai tema 3rd ICONZ ‘Zakat 4.0 Menuju Pemberdayaan Umat dengan Teknologi’, sambung dia, sudah saatnya teknologi memudahkan umat untuk berzakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement