REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Corps Dai Dompet Dhuafa (Cordofa) akan mengembangkan peran Dai Tapal Batas dengan prinsip socio-technopreneur. Direktur Budaya dan Dakwah Dompet Dhuafa, Ahmad Shonhaji, mengatakan program ini merupakan dakwah transformatif yang berbasis pemberdayaan masyarakat di sejumlah wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) Indonesia. Ia mengatakan, seorang dai sudah sepatutnya menjadi solusi di tengah problematik umat.
"Dai Tapal Batas selayaknya berperan sebagai dai pemberdaya, yaitu mampu memberikan kontribusi kepada masyarakat di pedalaman meliputi aspek kebutuhan dasar, seperti pendidikan, kesehatan, sosial, dan meningkatkan produktivitas ekonomi," kata Ahmad, dalam keterangan rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (3/9).
Dalam rangka mewujudkan tujuan itu, Cordofa menyelenggarakan Training Dai Pemberdaya (TDP). Kegiatan yang digelar di Wisma Mualaf Dompet Dhuafa, Tangerang Selatan, ini berlangsung pekan ini hingga satu pekan mendatang.
Sebanyak 10 dai perwakilan dari berbagai tepi Nusantara turut mengikuti kegiatan TDP, di antaranya kepulauan Nias Sumatera Utara, Kepulauan Mentawai Sumatera Barat, Kabupaten Batanghari Jambi, Kulon Progo Yogyakarta, dan lain-lain.
Ia menuturkan, peserta pelatihan mendapatkan materi pembelajaran, yang mencakup pengetahuan agama, pemberdayaan, psikologi, dan ilmu terapan sesuai kebutuhan medan dakwah. Selepas kegiatan, para dai diharapkan dapat menjadi solusi permasalahan dan mendorong kesejahteraan masyarakat tapal batas.