Jumat 27 Sep 2019 12:30 WIB

Mewaspadai Humazah Lumazah di Zaman Modern

Kondisi saat ini banyak orang yang suka mengumpat dan mencela.

Habib Abdurrahman Al-Habsy (kiri).
Foto: Dok SBBI
Habib Abdurrahman Al-Habsy (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Alquran selalu cocok untuk setiap zaman. Pesan-pesan Alquran tak pernah ketinggalan zaman.

Termasuk di dalamnya Surat Humazah (surat ke-104) yang membahas tentang pengumpat dan pencela. “Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela, yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya dan mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya, sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Hutamah. Dan tahukan kamu apakah Hutamah itu? (Yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan, yang (membakar) sampai ke hati. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka, (sedangkan mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang.” (ayat 1-9)

Menurut Dr Habib Abdurrahman al Habsyi, pesan surat ini sangat tepat pada masa kini. “Pada zaman modern seperti sekarang, penting sekali bagi kita untuk mengambil pelajaran dari Surat Humazah ini,” kata Habib Abdurrahman al Habsy saat mengisi pengajian guru Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) di Masjid Al Ikhlas Bosowa Bina Insani, Bogor, Jawa Barat, Jumat (27/9).

Alasannya, sebab, di tengah-tengah masyarakat ada humazah dan lumazah. “Pada zaman Rasulullah SAW, ada orang-orang yang termasuk jenis humazah lumazah. Zaman modern sekarang pun ada. Seringkali mereka berusaha mengecoh kita dengan penampilannya. Misalnya, ikut pengajian, mengenakan baju koko dan lain-lain, padahal kehadirannya bukan untuk mencari kemaslahatan, melainkan untuk merusak,” ujarnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Ia menjelaskan maksud humazah (pengumpat) dan  lumazah (pencela). “Humazah adalah orang yang mengabaikan dirimu saat engkau tidak bersamanya. Dengan kata lain, ghibah (orang yang suka membicarakan kejelekan orang lain). Sedangkan lumazah adalah  orang yang menjelekkan engkau di wajahmu (ngomong langsung),” kata Abdurrahman.

Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan perbedaan al-hammaz (humazah) dan al-lammaz (lumazah).   Kalau yang pertama melalui ucapan, sedangkan yang kedua melalui perbuatan. Makna yang dimaksud ialah tukang mencela orang lain dan menjatuhkan mereka. Penjelasan mengenai maknanya telah disebutkan di Surat Al-Qalam ayat 11,  'yang banyak mencela, yang kian kemari menghambur hasutan'.

Ibnu Abbas mengatakan bahwa humazah lumazah artinya tukang menjatuhkan orang lain lagi pencela. Ar-Rabi' ibnu Anas mengatakan bahwa al-humazah mengejek di hadapan, sedangkan lumazah mengejek dari belakang.

Qatadah mengatakan bahwa humazah lumazah mencela orang lain dengan lisan dan matanya, dan suka mengumpat serta menjatuhkan orang lain. Mujahid mengatakan bahwa humazah dengan tangan dan mata, sedangkan lumazah dengan lisan. Hal yang sama telah dikatakan oleh Ibnu Zaid.

“Kedua jenis orang tersebut, humazah maupun lumazah diancam oleh Allah dengan neraka wail,” tegas Abdurrahman al-Habsy.

Ia mengatakan, saat ini banyak sekali acara lumazah, antara lain di televisi. “Acara tontonan  lumazah di  televisi kita banyak sekali. Kalau terus-terusan ditonton , maka Allah akan  memberikan bencana,” tuturnya. 

Ia mengingatkan pentingnya umat Islam berhati-hati terhadap orang-orang yang termasuk jenis humazah dan lumazah. “Surat Humazah sangat erat dengan  kondisi saat ini,” ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement