REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berkiprah di dunia dakwah butuh spirit Ilahiyah untuk terus dapat menapaki lika-liku dunia dakwah. Karena itulah, Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH) mengapresiasi para Dai Tangguh yang merupakan salah satu program utama BMH.
BMH tidak hanya mendorong Dai Tangguh kian luas kiprahnya, tetapi juga kian mantap dalam menekuni dunia dakwah. Salah satu bentuk apresiasi tersebut adalah program umrah Dai Tangguh. “Program ini merupakan apresiasi sekaligus dorongan kepada para Dai Tangguh dalam kiprahnya menekuni dakwah di pedalaman Indonesia agar lebih sabar, teguh, dan tentu saja tangguh,” terang Direktur Program BMH Pusat, Firman ZA, Sabtu (21/9).
Ia menegaskan, bagi para Dai Tangguh, berangkat Tanah Suci untuk umrah bukanlah hal yang biasa-biasa saja. “Bagi mereka ini adalah sebuah pengalaman spiritual bernilai tinggi,” ujar Firman dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Ahad (22/9).
Kali ini, BMH mengumrahkan tiga Dai Tangguh. Mereka adalah Ustaz Hasanuddin (Dai Tangguh asal Sekadau, Kalimantan Barat), Ustaz Jamaluddin (Dai Tangguh dari Biak, Papua), dan Ustaz Umar Tauhid (Dai Tangguh yang bertugas di Tulungagung, Jawa Timur). Mereka akan berangkat umrah dalam waktu dekat dan seluruh biayanya ditanggung oleh BMH.
Ungkapan syukur meluncur dari para Dai Tangguh tersebut. “Tidak pernah terbayang oleh saya, bisa berangkat ke Tanah Suci menunaikan ibadah umrah, meski selama ini keingginan itu sangatlah kuat. Alhamdulillah Allah mudahkan itu semua bagi saya di usia ke-63 melalui program BMH ini,” kata Ustaz Hasanuddin dengan berderai air mata.
Hal senada diungkapkan Ustaz Umar Tauhid. “Kami ini tahunya tugas dakwah saja. Selama ini tidak pernah bermimpi bisa ke Tanah Suci untuk umrah. Tapi semua sudah di depan mata. Semoga BMH bersama seluruh donatur dan muzakkinya mendapatkan keberkahan dari sisi Allah dunia dan akhirat,” tutur Ustaz Umar Tauhid.