Rabu 18 Sep 2019 16:00 WIB

Haedar: Umat Beragama Perlu Beri Solusi Masalah Kemanusiaan

Tujuannya, membuktikan kemanfaatan agama-agama yang dipeluknya.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agung Sasongko
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, saat menjadi pembicara  dalam International Meeting 'Peace With No Borders: Religions and Cultures  in Dialogue di Madrid
Foto: Dok PP Muhammadiyah
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, saat menjadi pembicara dalam International Meeting 'Peace With No Borders: Religions and Cultures in Dialogue di Madrid

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, menjadi pembicara International Meeting 'Peace With No Borders: Religions and Cultures in Dialogue.' Gelaran itu sendiri diadakan Community of Sant'Egidio di Madrid, 15-16 September 2019. Forum itu secara khusus mengangat tema No One Should Ever be Excluded.

Forum menghadirkan tokoh-tokoh dunia sebagai pembicara. Haedar mengingatkan, konflik, kekerasan dan diskriminasi sosial atas nama agama masih terjadi. Sehingga, kata Haedar, kehidupan dalam masyarakat alami disintegrasi.

Baca Juga

Bahkan, baik tingkat global dan domestik, secara umum masih saja dijumpai adanya rasisme, perlakuan buruk terhadap minoritas, bias gender kepada perempuan, maupun perdagangan manusia.

Masih ada pula kekerasan terhadap mereka yang lemah, terorisme dalam berbagai jenis, segala bentuk diskrimnasi, serta beragam tindakan yang merugikan kehidupan dan merusak lingkungan.

Haedar menekankan, umat beragama dituntut komitmen moralnya dalam hadapi dan memberi solusi terhadap masalah-masalah kemanusiaan. Tujuannya, membuktikan kemanfaatan agama-agama yang dipeluknya.

"Menjadi kekuatan profetik yang menghadirkan kebaikan,perdamaian, keselamatan, kebahagiaan, kemakmuran dan kemanfaatan bagi kehidupan seluruh umat manusia dan lingkungan semesta," kata Haedar.

Terakhir, Haedar menjelaskan dalam perspektif Islam tiap pemeluk Islam diajarkan berbuat adil, sikap benar yang objektif dan tidak berat sebelah. Termasuk, adil bagi siapapun yang berbeda SARA.

Selain nilai adil, tiap Muslim diajarkan berbuat ihsan, kebajikan utama yang melintas batas dalam kehidupan seseorang. Sikap adil dan ihsan harus berlaku umum bagi siapapun.

"Termasuk, kepada pihak yang tidak disukai, sebagaimana pesan Allah SWT dalam Alquran surah Al-Maidah ayat delapan," ujar Haedar.

Selain itu, kata Haedar, Islam mengajarkan pemeluknya menjadi orang-orang yang menyebarkan kasih sayang. Baik bagi seluruh umat manusia dan makhluk ciptaan Allah di alam semesta.

Pada kesempatan itu, selain Haedar, turut hadir Din Syamsuddin, Ketua Umum PP Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini, dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement