Rabu 11 Sep 2019 14:40 WIB

Peletakkan Batu Pertama RS Indonesia-Hebron akan Dimulai

Masyarakat Indonesia diajak terus mendukung proyek kemanusiaan untuk Palestina itu.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Gita Amanda
DF MUI, Baznas, Lazismu, Dompet Dhuafa, NU Care-Lazisnu, dan Lazis Al-Azhar Peduli Umat menandatangani nota kesepakatan pembangunan RS Indonesia-Hebron.
Foto: Dok MUI
DF MUI, Baznas, Lazismu, Dompet Dhuafa, NU Care-Lazisnu, dan Lazis Al-Azhar Peduli Umat menandatangani nota kesepakatan pembangunan RS Indonesia-Hebron.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islamic Dakwah Fund Majelis Ulama Indonesia (IDF MUI) bersama lima lembaga filantropi di Indonesia sedang menghimpun dana untuk pembangunan Rumah Sakit (RS) Indonesia-Hebron di Palestina. Peletakkan batu pertama pembangunan RS tersebut akan dilakukan dalam waktu dekat.

"Mengenai pembangunan RS Indonesia-Hebron, sekarang lagi menghimpun dana dari masyarakat," kata Wakil Ketua Tim Pembangunan RS Indonesia-Hebron dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Irsyadul Halim kepada Republika.co.id, Rabu (11/9).

Baca Juga

Irsyadul menyampaikan, panitia pembangunan RS Indonesia-Hebron dalam waktu dekat akan segera berangkat ke Kota Hebron di Yerusalem. Agendanya untuk menyepakati nota kesepahaman bersama Wali Kota Hebron, melihat kepastian tanah wakaf, melakukan peletakkan batu pertama pembangunan RS dan lain-lain.

Lima lembaga filantropi yang terlibat pembangunan RS Indonesia-Hebron di antaranya Baznas, Dompet Dhuafa, LazisMu, NU Care-LazisNu dan Lazis Al-Azhar Peduli Umat. Dukungan masyarakat Indonesia bisa disalurkan lewat lima lembaga tersebut.

 

Ketua Panitia Penggalangan Dana Pembangunan RS Indonesia-Hebron, KH Muhyiddin Junaidi menyampaikan, sudah dilakukan pengukuran tanah untuk RS. Pihak panitia akan berangkat untuk melakukan peletakkan batu pertama RS tapi perizinannya belum keluar.

Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri MUI itu mengatakan, panitia masih terus melakukan penggalangan dana untuk pembangunan RS tersebut. Masyarakat Indonesia diajak terus mendukung proyek kemanusiaan untuk Palestina itu.

"Kami tetap optimistis pembangunan RS Indonesia-Hebron, memang kita perlu waspada (pada Israel) tapi tidak perlu pesimis," ujarnya.

Seperti diketahui, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu sedang berusaha untuk memenangkan pemilihan umum sehingga terus mencari isu-isu yang seksi. Salah satu di antaranya memperluas wilayah bagi bangsa Yahudi di Yerusalem.

KH Muhyiddin berpandangan, narasi politik Netanyahu memang perlu dicurigai tapi ancamannya tidak terlalu serius untuk sementara waktu. Apapun yang terjadi, dia menegaskan, pihaknya tetap komitmen membangun RS Indonesia-Hebron.

Menurutnya, lokasi tempat dibangunnya RS Indonesia-Hebron tidak akan tersentuh Israel karena berada di wilayah pemukiman masyarakat Arab. "Harus tetap dibangun RS itu dan kita optimistis, setelah saya komunikasi dengan Wali Kota Hebron, beliau mengatakan tidak apa-apa teruskan saja (persiapan dan proses pembangunan RS)," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement