Kamis 05 Sep 2019 04:04 WIB

Komunitas Muslim Bantu Warga Pribumi Kanada

Bantuan ini merupakan wujud komitmen komunitas Muslim kepada Kanada.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Agung Sasongko
Muslim Kanada
Muslim Kanada

REPUBLIKA.CO.ID,  YELLOWKNIFE -- Pusat Islam di Yellowknife, Kanada, menyumbangkan perlengkapan sekolah senilai 10.000 dolar bagi para siswa di Ndilo dan Detah, wilayah komunitas pribumi di Kanada.

Di komunitas tetangga Ndilo dan Detah itu, komunitas Islam Yellowknife telah menyumbangkan lebih dari 150 tas ransel yang diisi dengan perlengkapan sekolah. Sumbangan ini dalam rangka memberi dorongan dan semangat bagi siswa pribumi.

Sumbangan perlengkapan sekolah itu diserahkan oleh kepala Pusat Islam Yellowknife, Nazim Awan, kepada Kepala Ndilo Ernest Betsina. Penyerahan disaksikan oleh pengawas YK1 Metro Huculak dan kepala sekolah K'alime Dene, Meagan Wowk. Mereka tampak memamerkan beberapa barang yang disumbangkan, termasuk kalkulator grafik yang dibutuhkan siswa sains sekolah menengah, yang harganya masing-masing lebih dari 100 dolar.

Kepala Ndilo Ernest Betsina yang menerima perlengkapan sekolah di K'alemi Dene School Rabu lalu mengatakan, bahwa beberapa keluarga di wilayah itu berpenghasilan rendah. Karena itu, setiap bantuan yang diterima keluarga di sana disambut dengan baik.

"Para siswa akan mendapat manfaat langsung karena mereka akan memiliki perlengkapan sekolah baru," kata Betsina, dilansir di CBC News, Rabu (4/9).

Betsina berharap sumbangan itu memberi siswa awal yang baik untuk menghadapi tahun ajaran. Biaya untuk kembali ke sekolah tidaklah murah di sana. Sementara persediaan ruang kelas dasar dapat mencapai lebih dari 100 dolar per siswa. Itupun belum termasuk pakaian baru, tas, dan segala yang diperlukan untuk memulai tahun ajaran baru.

Di Yellowknife, siswa dewan sekolah Katolik memulai sekolah pada Kamis lalu. Sedangkan sekolah lain baru mengawali sekolah pada Selasa (3/9).

Salah satu orang tua di Yellowknife, Ritah Lunkuse, mengungkapkan ia berbelanja untuk beberapa item terakhir pada Rabu. Namun, ia mengaku biaya perlengkapan sekolah sangat mahal. Karenanya, ia biasanya menabung selama beberapa bulan untuk bisa berbelanja keperluan bagi anak-anaknya.

"Saya memiliki tiga anak. Ya, jadi itu sangat mahal bagi saya," kata Lunkuse.

Komunitas Muslim Islamic Relief Canada dan Islamic Center of Yellowknife mendekati para pemimpin Yellowknives Dene First Nations (YKDFN) bulan lalu terkait sumbangan tersebut. Awan mengatakan, inisiatif ini dimulai setelah seorang anggota dewan Islamic Relief Canada mengunjungi Yellowknife dan bertanya tentang apa yang bisa mereka lakukan untuk memberi manfaat kepada masyarakat.

Awan lantas menjawab, ia akan segera memikirkan inisiatif untuk membantu siswa pribumi meningkatkan pendidikan mereka. Mereka kemudian menggelontorkan sumbangan senilai 10.000 dolar dari Islamic Relief Canada untuk membeli perlengkapan sekolah.

"Kami merasa penting bahwa dari Pusat Islam dan komunitas Muslim, bahwa kami adalah mitra dalam pendidikan. Terutama pendidikan Pribumi. Itu juga kontribusi kami pada rekonsiliasi," kata Awan.

Ia menambahkan, langkah tersebut memberi kepuasan baginya sebagai orang tua. Karena keluarga tentunya tidak perlu khawatir tentang persedian bagi alat sekolah anak-anaknya.

Pekan lalu, sebuah pemberitahuan publik dikeluarkan bagi orang tua siswa YKDFN, yang isinya "Pusat Islam Yellowknife telah menyumbangkan perlengkapan sekolah untuk setiap anak di Ndilo dan Detah angkatan JK-12. Sehingga, anda tidak perlu membeli perlengkapan sekolah anak-anak anda."

Sementara itu, Wowk mengatakan bahwa sekolah K'alemi Dene sebelumnya telah memberi persediaan dengan anggarannya sendiri untuk membantu keluarga yang membutuhkan. Namun dengan adanya bantuan ini, uang itu kini akan dialihkan untuk program penting lainnya sepanjang tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement