Rabu 28 Dec 2022 12:40 WIB

Muslim Okotoks Akhirnya Punya Tempat untuk Sholat Jumat

Keberadaan tempat ibadah di Okotoks memungkinkan masyarakat menghemat waktu.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Agung Sasongko
Muslim Kanada (ilustrasi)
Foto: Istimewa
Muslim Kanada (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,OKOTOKS – Umat ​​Islam di Okotoks, Alberta, Kanada akhirnya memiliki tempat untuk beribadah. Umat Muslim di kota itu sudah sejak lama harus melakukan perjalanan hingga ke Selatan kota Calgary ataupun kota High River untuk melaksanakan sholat Jumat. 

Namun kini komunitas Muslim Okotoks telah bermitra dengan Okotoks United Church sepakat untuk menyewa tempat untuk kegiatan ibadah shalat setiap hari Jumat ke depannya. Artinya, komunitas Muslim yang berkembang di sana kini memiliki titik fokus dan tempat berkumpul yang telah hilang selama bertahun-tahun.

Baca Juga

“Sangat penting bagi saya ketika saya pindah ke sini enam bulan lalu dari Toronto. Itu satu hal yang saya lewatkan. Sekarang dengan dukungan dari komunitas luas kami di Calgary, kami dapat membangun ini, dan ini baru langkah pertama. Dan itu sangat berarti,” kata salah seorang warga Muslim Okotoks Salam Akhtar seperti dilansir CBC pada Rabu (28/12). 

Keberadaan tempat ibadah di Okotoks memungkinkan masyarakat menghemat waktu untuk menuju tempat ibadah dari tempat kerja. 

"Saya biasa pergi sholat di High River. Saya harus pulang kerja selama satu setengah jam, dan sekarang hanya dua menit. Lebih nyaman," kata kata Mohamed Desouki, yang tinggal di Calgary tapi bekerja di Okotoks.

Paman Desouki datang ke Alberta pada tahun 1905 dan terlibat dalam pembangunan masjid pertama di Calgary. Imam Syed Soharwardy seorang ulama di Calgary melakukan perjalanan ke Okotoks untuk memimpin sebagai sholat Jumat pertama yang bersejarah di sana. Ia menyebutnya sebagai peristiwa bersejarah bagi komunitas mereka.

“Kami tadinya berencana untuk sholat Jumat dan akhirnya pihak gereja mengizinkan kami untuk menyewa tempat tersebut. Tidak ada apa-apa di Okotoks dan ada populasi Muslim yang besar sekarang berkembang sehingga ada kebutuhan untuk itu. Sekarang mereka punya ruang sendiri. Gereja sangat fleksibel," katanya.

Sekitar 30 orang hadir untuk pelaksanaan sholat berjamaah pertama awal bulan ini. Soharwardy mengatakan wanita dan anak-anak juga dibolehkan datang. Dia mengatakan, di masa depan, kota ini mungkin memiliki Masjid sendiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement