Selasa 03 Sep 2019 14:14 WIB

Perhatikan Waktu dan Porsi Makan

Jika terasa lapar sebaiknya segera makan dan berhenti sebelum kenyang.

Rep: Febryan A/ Red: Agung Sasongko
Pola makan kaya sayur, ikan, hingga minyak zaitun dianggap lebih menyehatkan tubuh.
Foto: pixabay
Pola makan kaya sayur, ikan, hingga minyak zaitun dianggap lebih menyehatkan tubuh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Makanan dan pola konsumsi adalah dua hal yang amat penting dalam ilmu medis pada masa Kesultanan Ottoman. Manuskrip medis dari masa itu bahkan menulis terkait waktu dan jumlah makan yang  tepat.

Prof Nil Sari dalam karyanya berjudul 'Food as Medicine in Muslim Civilization', menulis, terlambat makan dan makan secara berlebihan adalah dua hal yang sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh.  Seseorang, kata dia, sebaiknya makan memang saat sudah merasa lapar, bukan malah menunda hingga sangat lapar.

Baca Juga

"Jika nafsu makan tidak terpenuhi maka perut akan menjadi kacau dan akan dipenuhi dengan cairan yang tidak sehat," ucapnya dikutip dari laman muslimheritage.com, Senin (2/9).

Jadi, lanjut Nil, ketika nafsu makan itu muncul, maka seseorang sebaiknya menyegerakan makan. Tetapi, seseorang juga sebaiknya harus berhenti sebelum kenyang. Jika seseorang makan secara berlebihan, maka akan menyulitkan pencernaanya untuk bekerja memproses semua makanan yang masuk.

"Makan secara berlebihan sangat berbahaya, bahkan bisa mengakibatkan kematian karena macetnya proses pencernaan," tutur Nil berdasarkan manuskrip medis dari Kesultanan Ottonom.

Sedangkan untuk jadwal makan, ujar Nil, seseorang sebaiknya makan sebanyak tiga kali dalam dua hari. Yakni, makan pagi dan sore pada hari pertama. Lalu, pada hari kedua hanya makan siang.

Namun pola ideal ini, kata Nil, cukup sulit diterapkan. Sebab, orang yang biasa makan dua kali setiap hari, tubuhnya akan menjadi lemah kita dipaksakan hanya makan sekali sehari. Begitupun orang yang biasa makan hanya satu kali sehari, ketika dipaksakan dua kali sehari maka akan mengalami gangguan pencernaan dan bahkan perutnya menjadi buncit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement