Sabtu 31 Aug 2019 18:12 WIB

Peran LAZ Kembangkan Ekonomi Perdesaan

program laznas dalam pemberdayaan ekonomi perdesaan akan terbantu Internet.

Desa Wisata. Ilustrasi
Foto: Yukpiknik
Desa Wisata. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengembangan desa hingga kini masih menjadi tugas dan pekerjaan rumah pemerintah. Kesenjangan yang terjadi antara wilayah perkotaan dan perdesaan menghasilkan perbedaan dalam hal sosial dan ekonomi. Upaya memeratakan internet dari pemerintah pada 2020 pun disebut akan mendukung perekonomian wilayah pinggiran.

Pengamat ekonomi syariah dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Irfan Syauqi Beik, dalam wawancaranya bersama reporter Republika, Zahrotul Oktaviani, menyebut program laznas dalam pemberdayaan ekonomi perdesaan akan terbantu lewat pemerataan internet. Berikut kutipannya.

Bagaimana kondisi ekonomi di perdesaan?

Melihat angka kemiskinan yang ada, secara nasional, rata-rata 9,4 persen. Dari data itu, kita lihat por si kemiskinan terbesar tetap berada di wilayah desa. Makanya, desa ini sebenarnya masih jadi kantong ke miskinan terbesar bagi Indonesia. Maka tantangan yang kita hadapi adalah bagaimana membangun de sa dengan lebih baik.

Kebanyakan masyarakat di desa menggantungkan hidupnya dengan bekerja sebagai apa?

Kalau bicara perihal pekerjaan, rata-rata di desa untuk sektor biasa agak kurang berkembang. Maka mereka kebanyakan di pertanian. Desa kita banyaknya lahan pertani an, termasuk di dalamnya perkebunan, kehutanan, dan peternakan.

Bagaimana peran dari lembaga zakat (LAZ) di Indonesia untuk pengembangan desa?

Wilayah-wilayah desa selama ini ditargetkan untuk pengembangan dari local resources atau sumber daya lokalnya. Nah, di antaranya yang paling besar adalah sumber daya alam. Fokusnya adalah ba gai mana LAZ membangun desa adalah dengan membangkitkan semangat warga desa untuk mengoptimalkan sumber daya lokal mereka. Harapannya untuk ke depan, warga desa ini tidak selamanya bergantung pada LAZ. Ada masa di mana mereka mandiri dan secara berkelanjutan membangun desanya.

Esensinya di situ. Lembaga zakat yang ada di Indonesia sudah berusaha dan menginisiasi upaya-upaya untuk membangun dan mengembangkan desadesa yang ada di Indonesia.

Contoh salah satunya, di Baznas pusat ada program yang masih berjalan hingga kini di 50 kabupa ten/ ko ta di Indonesia. Ada di 20 provinsi da lam bentuk program Zakat Com mu nity Development (ZCD). Prog ram ini dibuat untuk meng atasi persoalan kemiskinan di desa. Baznas juga menyiapkan indeks de sa zakat, alat ukur menilai kinerja atau kon disi desa dan apa yang ha rus dila kukan untuk membantu memperbaiki dan meningkatkan program agar desa bisa berkembang.

Teman-teman gerakan zakat su dah berusaha untuk ikut terlibat dan berkontribusi dengan segala kemampuan dan tantangan yang ada untuk membantu menggali po tensi-potensi yang ada di desa. Kita punya fokus mengembangkan desa.

Bagaimana pemanfaatan per kem bangan teknologi dan informasi termasuk internet dalam membantu mengembangkan desa?

Ada banyak. Perkembangan teknologi ini bisa dimanfaatkan untuk bagian memasarkan produkproduk mustahik. Ini dilakukan oleh LAZ karena keberadaan internet bisa memudahkan hal tersebut. Lain hal, internet juga berguna dalam meningkatkan capacity build ing atau mengembangkan sumber daya manusia.

Misal bagaimana memberikan edukasi pengelolaan ternak yang baik atau menangani kelahiran hewan ternak. Nah, untuk mengajari ini terkadang biaya untuk mengirimkan ahli ke lokasi bisa mahal. Dengan keberadaan teknologi, internet, ini bisa disampaikan dengan cara yang lain.

Selain itu, bisa juga membuat sebuah aplikasi yang bisa dimanfaatkan oleh warga binaan LAZ. Dari aplikasi ini bisa dilihat dan dilakukan monitoring bagaimana perkembangan harian usaha mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement