Kamis 22 Aug 2019 13:00 WIB

Cara Pesantren Pembangunan Bekali Santri Kewirausahaan

Di pesantren ini santri juga didorong memiliki jiwa kewirausahaan.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Agung Sasongko
Masjid Pesantren Pembangunan.
Foto: Republika/Andrian Saputra
Masjid Pesantren Pembangunan.

REPUBLIKA.CO.ID,KUNINGAN --- Pondok Pesantren Pembangunan tak hanya membekali santri-santrinya dengan pendidikan keagamaan. Di pesantren ini santri juga didorong memiliki jiwa kewirausahaan. Menurut Pengasuh Pesantren Pembangunan, Ustaz Yusuf Muzamil pesantren memiliki banyak program untuk mencetak santri yang punya jiwa enterpreneur. Misalnya saja dengan adanya program kejuruan tataboga dan grafika di tingkat Madrasah Aliyah.

“Santri di tingkat Aliyah didorong untuk program enterpreneurship, lebih pada ke tataboga dan grafika. Alhamdulillah sudah berjalan tahun ini,” kata Ustaz Muzamil saat berbincang dengan Republika,co.id beberapa hari lalu.

Tak hanya itu, pada kegiatan Pentas Seni Santri yang dilaksanakan setiap tahunnya, santri juga didorong bisa mandiri untuk mencari pendanaan dalam membuat kegiatan. Menurut Ustaz Muzamil santri biasanya mempunyai produk-produk yang dipasarkan pada santri lainnya untuk menambah pendanaan bagi kegiatan yang akan dilaksanakan itu. 

Selain itu, santri juga diajarkan menjalin kerjasama secara profesional dengan perusahaan tertentu untuk mensukseskan kegiatan yang akan diselenggarakan. Saat ini, santri perempuan di Pesantren Pembangunan juga tengah mengembangkan kerajinan tangan dari barang-barang bekas. Pesantren juga kerap mengundang pemateri untuk menambah wawasan santri. 

“Kami berusaha membekali santri bukan saja spiritualnya, tapi juga pskikotorik, soaisalnya. Kita ingin mendorong anak menumbuhkan jiwa kewirausahaan,” katanya.

Pondok Pesantren Pembangunan merupakan salah satu diantara banyak pesantren di Kabupaten Kuningan yang sukses memadukan metode pendidikan pesantren tradisional atau salaf dan metode pendidikan pesantren modern. Pesantren ini berdiri pada 2011 di bawah Yayasan Pembangunan Pendidikan Al Muawanah. Pendirinya adalah Prof. Dr Ahmad Sukardja seorang guru besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan pernah menjabat sebagai Hakim Agung di Mahkamah Agung.

Pesantren Pembangunan yang berada di Desa Mandirancan, Kecamatan Mandirancan, Kuningan ini memang merupakan lembaga teranyar yang didirikan Yayasan. Sebab terlebih dulu, Yayasan Pendidikan Pembangunan Al Muawanah mendirikan lembaga formal mulai dari tingkat taman kanak-kanak, Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah. Kendati baru delapan tahun berdiri, tetapi pesantren Pembangunan sudah mampu meluluskan santri-santri yang berkualitas.

Tak hanya mampu mengaji kitab-kitab kuning, para santri lulusan pesantren Pembangunan ini pun mampu bersaing di berbagai perguruan tinggi ternama di tanah air terlebih dengan mereka dibekali dengan kemampuan penggunaan bahasa Arab dan Bahasa Inggris yang merupakan salah satu program unggulan pesantren. Saat ini Pesantren pembangunan memiliki 176 santri. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement