Ahad 11 Aug 2019 21:35 WIB

Kurban BMH Bahagiakan Warga Desa Terpencil Gunung Kidul

Kurban BMH merupakan pendorong kuat syiar dakwah Islam di desa-desa terpencil.

Warga Dusun Mojing, Desa Botodayaan, Rongkop Gunung Kidul foto bersama usai menerima daging hewan kurban BMH, Ahad  (11/8).
Foto: Dok BMH
Warga Dusun Mojing, Desa Botodayaan, Rongkop Gunung Kidul foto bersama usai menerima daging hewan kurban BMH, Ahad (11/8).

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Idul Adha 1440 H, Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH)  hadir di berbagai wilayah pedalaman. Termasuk desa terpencil di Pulau Jawa, terutama Gunung Kidul Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Gunung Kidul menjadi salah satu wilayah sebaran hewan kurban dari Program Qurban Berkah Nusantara BMH. Alasannya,  karena memang secara geografis terpencil, pada saat yang sama kini warga menghadapi kekeringan,”  terang Kepala Divisi Program dan Pemberdayaan BMH Perwakilan DIY, Say’in Qodir, di Dusun Mojing, Desa Botodayaan, Rongkop, Gunung Kidul, Ahad  (11/8).

Warga setempat sangat bahagia dan berterima kasih kepada shohibul qurban yang mengamanahkan hewan kurbannya kepada BMH. "Kami bersama warga di sini mengucapkan terimakasih. Di hari raya ini, kami yang berada di desa terpencil bisa memotong hewan kurban, berbahagia bersama, merupakan kebahagiaan tersendiri. Sekali lagi terimakasih, semoga kurbannya Allah terima," ucap Tunu (50 tahun) warga Dusun Mojing, seperti dikutip dalam rilis BMH yang diterima Republika.co.id, Ahad (11/8).

Selain Dusun Mojing,  BMH juga menyalurkan hewan kurban ke Padukuhan Nitikan, Semanu, Gunung Kidul.

“Kami sangat berbahagia atas kepedulian BMH kepada masyarakat desa terpencil, sehingga kami bisa merasakan keberkahan, kebersamaan, dan kebahagiaan di hari raya Idul Adha ini. Semoga BMH dapat semakin melayani masyarakat terpencil seperti ini secara berkelanjutan,” ungkap perwakilan warga, Suparno (45 th).

 Dua desa terpencil tersebut merupakan daerah binaan dai tangguh BMH yang selama ini aktif membersamai masyarakat untuk mengenal dan mengamalkan ajaran Islam dengan lebih baik.

“Kurban BMH kami akui merupakan pendorong kuat syiar dakwah Islam di desa-desa terpencil. Dengan adanya pemotongan hewan kurban, mudah bagi kami selaku dai untuk mengenalkan kepada mereka betapa indahnya kebersamaan dan kerukunan.  Sehingga,  hidup secara kolektif bisa terus meningkat kualitas dan kebahagiaannya,” tutur Dai Tangguh BMH di Dusun Mojing, Desa Boto Dayaan, Rongkop Gunung Kidul, Ustaz Syaifullah.

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement