REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sepanjang pertengahan tahun 2019, Rumah Zakat telah mendistribusikan 14.398 Superqurban di 59 titik bencana di Indonesia. Superqurban hadir sebagai salah satu solusi untuk ketahanan pangan dan kesiapsiagaan bencana yang diolah dan dikemas dalam bentuk kornet dan rendang.
Titik lokasi pendistribusian Superqurban berada di 21 provinsi, di antaranya pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Bali, Riau, dan Papua. Adapun jenis bencana yang terjadi berupa gempa, banjir, longsor, dan kebakaran.
Rumah Zakat telah mendistribusikan Superqurban di lokasi bencana.
Selain mendistribusikan Superqurban di wilayah bencana, Rumah Zakat juga menyalurkan 140 ribu air bersih, 1.018 sembako, mendirikan 4.150 Pos Segar, makanan siap saji, dan perlengkapan sekolah. Total penerima manfaat selama Juli 2019 sebanyak 15.372 orang.
“Selama tiga tahun terakhir Alhamdulillah pertumbuhan pekurban di Rumah Zakat mencapai 20 persen. Kami memproduksi 500 ribu hingga 1 juta kaleng Superqurban yang bisa bertahan selama tiga tahun,” ujar Nur Efendi, CEO Rumah Zakat, Rabu (7/8).
Menurutnya, daging kurban bisa disimpan lebih lama dan tidak menumpuk di satu tempat sehingga bisa didistribusikan secara merata, bahkan bisa menjadi solusi pemenuhan pangan warga disaat bencana. Hal tersebut sesuai dengan hadist yang disampaikah Aisyah untuk mengasinkan atau mengawetkan daging udhiyyah (kurban).