Sabtu 03 Aug 2019 03:22 WIB

450 Santri dan 250 Guru Pesantren Aceh Barat Dapat Bantuan

Bantuan untuk santri dan guru pesantren diberikan Baitul Mal.

Ilustrasi Sedekah
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Ilustrasi Sedekah

REPUBLIKA.CO.ID, MEULABOH— Sebanyak 425 orang santri yang berasal dari keluarga miskin yang tersebar di 12 kecamatan di Kabupaten Aceh Barat mendapatkan bantuan uang tunai sebesar Rp 750 ribu per orang.

Bantuan tersebut disalurkan Lembaga Baitul Mal setempat, yang dipusatkan di Aula Kantor Bupati Aceh Barat, Jumat (2/8) sore.

Baca Juga

Tidak hanya itu, sebanyak 250 orang guru pembantu yang selama ini mengajar di pesantren tradisional (dayah) juga mendapatkan bantuan serupa dengan bantuan yang diterima masing-masing sebesar Rp 750 ribu per orang, dengan jumlah total keseluruhan bantuan yang disalurkan tersebut sebesar Rp 506.250.000,-

"Kita berharap dengan adanya penyaluran bantuan ini, dapat meringankan beban para santri saat belajar di pesantren tradisional," kata Bupati Aceh Barat, Ramli MS dalam sambutannya.

Menurutnya, selama ini santri yang belajar di dayah sangat kurang mendapatkan perhatian dari berbagai pihak.

Untuk itu, sejak 2018 lalu, dia bersama Baitul Mal Aceh Barat telah menginstruksikan agar setiap santri dan guru yang mengajar dan belajar di pesantren tradisional harus dibantu dan diberi semangat termasuk bantuan keuangan.

Dia berharap bantuan ini dapat digunakan untuk membeli berbagai keperluan selama belajar di dayah dan dapat membantu meringankan beban keluarga meski jauh dari kampung halaman. 

Sementara itu, Kepala Baitul Mal Kabupaten Aceh Barat, Teungku Bachtiar, mengatakan santri yang mendapatkan bantuan keuangan tersebut merupakan santri yang telah lulus seleksi oleh masing-masing pimpinan pondok pesantren/dayah yang namanya telah diverifikasi sebagai calon penerima bantuan.

Total santri yang dibantu dalam tahun ini sebanyak 425 orang termasuk 250 guru pembantu yang berasal dari 74 pesantren/dayah tradisional di Kabupaten Aceh Barat.

"Pemberian bantuan untuk santri kurang mampu dan dari keluarga miskin termasuk guru dayah di Aceh Barat akan terus dilakukan, sehingga semangat mereka untuk belajar agama untuk mencerdaskan umat tidak mengalami kendala apa pun," kata Teungku Bachtiar.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement