Kamis 11 Jul 2019 17:43 WIB

Perwakilan BI Kaltim Kunjungi Kebun Hidroponik BMH Depok

Program hidroponik ini rencananya akan digulirkan di salah satu pesantren di Kaltim.

Rombongan dari Bank Indonesia Perwakilan Kaltim melihat dan memetik sayur hidroponik di Kebun Gizi Hidroponik Laznas BMH, Depok.
Foto: Dok BMH
Rombongan dari Bank Indonesia Perwakilan Kaltim melihat dan memetik sayur hidroponik di Kebun Gizi Hidroponik Laznas BMH, Depok.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Program Kebun Gizi Hidroponik Laznas BMH di Pesantren Hidayatullah Depok, Jawa Barat, tak hanya kian produktif. Kebun hidropinik itu juga mendapat perhatian banyak pihak.  Salah satu di antaranya Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Timur.

"Sebuah kehormatan Program Kebun Gizi Hidroponik Laznas BMH menjadi perhatian banyak pihak. Seperti hari ini kebun yang sehari-hari dikelola oleh mahasiswa dan santri ini mendapat kunjungan dari Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Timur," terang Direktur Program dan Pemberdayaan Laznas Baitul Maal Hidayatullah  (BMH),  Zainal Abidin, Rabu  (10/7).

Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kaltim telah mengenal BMH cukup lama. Hal ini ditandai dengan intensnya silaturahim BI Kaltim dengan Laznas BMH di Kalimantan Timur.

Konsultan Pengembangan UMKM Kantor Perwakilan BI Kaltim, Yusuf Arif Setiawan menyampaikan,  maksud kunjungannya ke Kebun Gizi Hidroponik BMH adalah dalam rangka riset dan pemberdayaan.

 

"BI ini beda dengan bank sentral lainya di dunia, karena hanya BI yang melakukan program pemberdayaan langsung ke masyarakat. Jadi, kami dalam mengambil kebijakan selalu riset dulu kondisi masyarakat yang ada di bawah,” ujarnya seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (11/7). 

photo
Kunjungan Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Tmur di Kebun Gizi Hidroponik Laznas BMH di Pesantren Hidayatullah Depok, Rabu (10/7).

“Nah, program hidroponik ini rencananya akan digulirkan di salah satu pesantren di Kaltim. Sebelum menggulirkan, kami perlu belajar dulu ke pesantren yang sudah lebih dulu menggulirkan pertanian hidroponik, supaya kami bisa melihat hasil dan kebutuhan pasar sayur hidroponik. Saya melihat hidroponik yang ada di pesantren ini cukup besar dan pengelolannya sudah cukup baik,” ia menambahkan.

Menurutnya, sayuran hasil Kebun Gizi Hidroponik BMH bersih, segar, juga sehat karena tanpa pestisida. Menariknya tak ada yang sia-sia, karena sayur yang tidak masuk pasar pun, ternyata sangat baik untuk dijus. “Ini berarti orang yang tidak suka makan sayur bisa menikmati sayur dengan meminum jus sayur,” imbuhnya.

Laznas BMH berterima kasih kepada Bank Indonesia Perwakilan Kaltim yang bersedia hadir mengunjungi langsung Kebun Gizi Hidroponik. "Semoga semakin luas manfaat yang dapat dihasilkan dari program pemberdayaan pesantren ini," tutup Zainal Abidin.

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement