Rabu 03 Jul 2019 13:21 WIB

Menuntut Ilmu

Seseorang yang menempuh jalan menuntut ilmu, dimudahkan menuju surga

Ilustrasi sekeluarga mengaji, mengaji sekeluarga, mengaji bersama, ngaji bersama
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Ilustrasi sekeluarga mengaji, mengaji sekeluarga, mengaji bersama, ngaji bersama

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Arief Rahman Hakim

Alquran telah lebih dulu berbicara tentang keutamaan orang yang mencari ilmu. Rasulullah pun menggambarkan tentang keutamaan orang yang menuntut ilmu dalam hadis-hadis sahihnya.

Baca Juga

''Allah akan meninggikan beberapa derajat orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang berilmu pengetahuan. Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.'' (QS Al-Mujadilah (58): 11).

''Seseorang yang menempuh satu jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.'' (HR Bukhari). Namun, ilmu harus dipertanggungjawabkan. Adalah suatu kewajiban bagi seorang yang berilmu untuk mengamalkan ilmunya, mengajarkan ilmunya dengan ikhlas, dan tidak menyembunyikannya agar orang lain dapat memanfaatkan serta mengamalkannya.

 

Rasulullah SAW bersabda, ''Seseorang yang ditanya tentang suatu ilmu kemudian ia menyembunyikannya (tidak mau menjawabnya), maka pada hari kiamat ia akan dicambuk dengan cambuk dari api neraka.'' (HR Abu Dawud dan Tirmidzi).

Ilmu juga menuntut amal. Berbicara dengan amal lebih utama dari berbicara dengan kata. Orang yang miskin adalah yang lenyap umurnya karena ilmu yang dimiliki tidak diamalkan. Dia akan bangkrut di akhirat sedangkan dia memiliki banyak beban yang harus dipertanggungjawabkannya. (Ibnu Al-Jauziy).

Selain itu, di tengah problematika umat saat ini, kita harus ekstrahati-hati dalam menuntut ilmu dan kepada siapa kita belajar ilmu tersebut. Banyak 'ulama' yang sengaja memutarbalikkan fakta dan mencoba untuk menafsirkan ayat-ayat Alquran seenaknya.

Rasanya kita perlu memperhatikan kembali kata-kata mutiara Ibn Sirin yang terdapat dalam Sahih Muslim. ''Ilmu ini (tentang agama) menjelma atau merupakan keimanan, dari itu, berhati-hatilah dari siapa Anda belajar ilmu itu.'' Artinya, dalam memahami masalah keislaman baik dari Alquran, tafsir, hadis, fikih, dan yang lainnya, sebaiknya kita belajar dari ulama yang masih berkomitmen secara benar kepada Islam dan kepada Muslim yang tidak berdusta terhadap agamanya.

Karenanya, dapat kita ambil kesimpulan bahwa menuntut ilmu dan mengamalkannya adalah wajib bagi setiap Muslim. Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, ''Menuntut ilmu hukumnya wajib bagi setiap Muslim.'' (HR Thabrani).

Tentu dalam hal ini kita harus tetap memperhatikan batasan yang terdapat dalam Alquran dan as-sunnah serta ijma' para ulama terdahulu (salaf). ''Para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham. Yang mereka wariskan adalah ilmu. Seseorang yang mendapatkannya, sungguh ia telah mendapatkan bagian yang banyak.'' (HR Abu Dawud dan Tirmidzi).

sumber : Pusat Data Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement