REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Prof. KH. Nasaruddin Umar menggelar acara tasyakuran hari ulang tahunnya yang ke-60 di Ball Room Grand Hyat, Jakarta, Ahad (23/6) malam. Malam tasyakuran itu juga dijadikan momentum untuk meluncurkan 20 buku yang ditulis Prof. Nasaruddin.
20 buku tersebut di antaranya berjudul: Allah Tujuan Kita, Teologi korupsi, Jihad Melawan Religous Hate Speech, Islam Nusantara, Shalat Sufistik, dan Geliat Islam di Negeri Non-Muslim.
Acara peluncuran buku dan malam tasyakuran tersebut dihadiri oleh Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK) dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Selain itu, hadir juga tokoh dan ulama seperti Ketua Umum ICMI Prof. Jimly Asshiddiqie, Pakar Tafsir M. Quraish Shihab, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, dan tokoh Golkar Akbar Tanjung.
Para tokoh tersebut tampak duduk di sebuah meja bundar paling depan bersama Prof. Nasaruddin yang mengenakan baju putih dan kopiah hitam. Sementara itu, di meja lainnya juga tampak Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Istri Gus Dur Sinta Nuriyah Wahid. Sejumlah tokoh lintas agama, duta besar negara sahabat, dan pejabat Kementerian Agama juga tampak hadir dalam malam tasyakuran itu, seperti Dirjen Bimas Islam Kemenag Prof. Muhammadiyah Amin dan Dirjen Pendidikan Islam Kemenena Prof. Kamaruddin Amin.
Dalam sambutannya, Nasaruddin berterima kasih kepada tokoh-tokoh yang hadir tersebut. Menurut dia, sebenarnya ada 42 buku yang ingin diluncurkan di malam tasyakuran tersebut, tapi karena masih mengantruidi penerbit akhirnya hanya bisa diluncurkan 20 buku.
"Sebenarnya ada 42 buku yang akan kami launching, tapi karena penerbit ngantri jadi hanya yang ditayangkan di depan," ujar Nasaruddin dalam sambutannya.
Buku yang ditulis Nasaruddin sampai saat ini berjumlah sekitar 60 buku. Namun, menurut dia, masih banyak tulisan artikelnya yang belum diterbitkan menjadi sebuah buku.
"Kalau dihitung kurang lebih 60 buku sekarang ini. Masih ada ribuan artikel yang belum duterbitkan," kata Nasaruddin.
Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK) mengatakan, buku-buku moderasi Islam dapat memberikan sumbangsih bagi keamanan Indonesia. Hal ini disampaikan JK saat hadir pada acara malam tasyakuran 60 tahun Nasaruddin Umar.
Dalam sambutannya, JK berharap buku-buku moderasi Islam yang ditulis Prof. Nasaruddin Umar bisa menjaga Islam moderasi di Indonesia. Sehingga, Kapolri Jenderal Tito Karnavian tidak pusing dalam menghadapi masalah-masalah yang ada saat ini.
"Ini memberikan sumbangan keamanan juga Pak Tito. Jadi Kalau semakin banyak membaca buku moderasi dan mengikuti moderasi Islam Indonesia mungkin tidak banyak lagi masalah yang bapak hadapi," ujar JK kepada Tito yang juga hadir dalam acara itu.
Sebaliknya, menurut dia, jika buku-buku yang diterbitkan terus membahas masalah perang dan jihad, mungkin akan membuat keamanan Indonesia menjadi terganggu. Karena itu, menurut JK, buku moderasi Islam sangat penting bagi masyarakat Indonesia.
"Sangat penting buku-buku moderasi Islam yang sesuai dengan bangsa kita," kata JK.