Sabtu 22 Jun 2019 20:00 WIB

Pemprov Kalbar Apresiasi Peran Besar Muhammadiyah

Muhammadiyah diajak bersinergi membangun Kalbar.

Logo Muhammadiyah.
Foto: Antara
Logo Muhammadiyah.

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Pemprov Kalimantan Barat meminta peran serta warga dan simpatisan keluarga besar Muhammadiyah Kalbar untuk ikut membantu percepatan desa mandiri di provinsi itu. 

"Saat ini Provinsi Kalbar yang memiliki 2.031 desa dan diklasifikasikan menjadi lima yaitu desa mandiri, desa maju, desa berkembang, desa tertinggal dan desa sangat tertinggal," kata Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji saat menghadiri Silaturahim Idul Fitri keluarga besar dan simpatisan Muhammadiyah, di STIK Muhammadiyah Pontianak, Sabtu (22/6).

Baca Juga

Menurut dia, dari 2.031 desa yang ada, sekarang ini di provinsi Kalbar baru memiliki satu desa yang masuk kategori desa mandiri. Sementara itu, desa yang masuk kategori maju baru 53 desa, desa berkembang 372 dan sisanya masuk dalam kategori desa tertinggal serta sangat tertinggal.

Untuk itu, dirinya berharap organisasi Muhammadiyah bisa bersama-sama dengan pemerintah beserta organisasi lainnya, membangun serta mewujudkan desa mandiri yang ada di Kalbar.

"Selama ini banyak berpikiran bahwa dana desa bisa menyelesaikan permasalahan di desa, namun saya berpikir itu tidak bisa," tuturnya.

Sebab, lanjutnya, ada 52 indikator desa mandiri yang harus dipenuhi. Terkait hal itu dirinya mengajak semua pihak untuk bersama-sama membangun desa mandiri di Kalbar baik dari organisasi kepemudaan, agama serta masyarakat, polisi, dan TNI,   bersinergi bersama pemerintah guna mewujudkan pembangunan daerah Kalbar.

Mantan wali Kota Pontianak dua periode itu menambahkan, Muhammadiyah sudah banyak membantu pemerintah baik di tingkat nasional maupun daerah, baik di bidang pendidikan dan kesehatan. Bahkan keberadaan Muhammadiyah sudah ada sejak Indonesia belum merdeka.

"Untuk itu, saya ucapkan terimakasih kepada Muhammadiyah yang telah turut berperan membantu pemerintah dalam bidang pendidikan dan kesehatan di masyarakat," kata Sutarmidji.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement