Jumat 17 May 2019 19:47 WIB

Tentang Iman dan Sabar

Rasa iman dan kesabaran dalam menjalani hidup, itulah dua hal yang utama

Sabar/ilustrasi
Sabar/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak orang yang menganggap dirinya telah beriman dan boleh dikatakan telah melakukan semua rukun iman dan Islam tetapi terkadang penuh tanda tanya ketidakpuasan. Misalnya mengapa mereka yang katanya sudah benar-benar melakukan segala rupa ibadah, kehidupan sehariannya masih saja miskin.

Mereka bandingkan dengan orang-orang yang sama sekali tidak beriman bahkan di luar Muslim, jauh lebih enak hidupnya. Mereka telah berupaya sekuat tenaga juga masih saja rezeki yang baik belum mengalir. Begitu juga seseorang jatuh cinta dengan seseorang tetapi belum juga berhasil bisa hidup sebagai suami istri yang layak.

Baca Juga

Juga banyak anak didik yang beriman ternyata sering juga banyak yang gagal dalam ujian sekolah/perguruan tinggi. Banyak lagi kekecewaan yang selalu dihadapi manusia, walau seharusnya segalanya kita harus kembalikan kepada hadis: "Apa yang kita anggap baik mungkin menurut Allah tidak baik. Apa yang kita anggap tidak baik mungkin menurut Allah baik."

Juga seharusnya kita merenungkan arti surat ar-Rahman yang ayat-ayatnya berulang kali yang artinya: "Maka nikmat Tuhan yang manakah yang kau dustakan?"

 

Bayangkan semua yang kecewa itu sebenarnya masih hidup, masih sehat. Mereka dengan gratis menghirup oksigen sepuasnya tanpa bayar seperti orang sakit harus membayar setiap tabung oksigen yang habis digunakan.

Hati mereka baik, ginjal mereka baik, otak mereka sehat tidak gila, paru-paru mereka juga baik. Hanya karena tidak memperoleh rezeki lebih banyak, tidak naik pangkat, tidak bisa menduduki jabatan yang dikehendakinya sejak lama dan lain-lain sehingga mereka kecewa. Terkadang kekecewaan itu dilemparkan kepada Allah, apalagi diakhiri dengan nekat bunuh diri.

Begitu banyak surah dan ayat suci Alquran yang menyinggung mengenai sabar. Jelas juga dalam ayat-ayat suci Alquran dikatakan: "Jadikanlah sabar dan salat sebagai penolong" (2:45,153).

Oleh karena kekecewaan itu merupakan cobaan maka layaklah, dalam kitab suci Alquran juga menyatakan: Orang yang sabar apabila mendapat cobaan (QS:2:156).

Selain apa yang diungkapkan dalam kitab suci Alquran yang begitu banyak soal sabar, juga hadis menyangkut kesabaran juga cukup banyak.

Seperti yang diterangkan hadis qudsi sebagaimana diriwayatkan Bukhari: "Sesungguhnya Allah azza wa jalla telah berfirman: Apabila Aku menguji hambaKu dengan dua perkara yang dicintainya, kemudian dia bersabar, maka Aku ganti keduanya itu dengan surga baginya."

Oleh karena sabar ganjarannya surga, memang tepat jika kita berdoa: "Ya Allah Tuhan kami, limpahilah kepada kami kesabaran dan wafatkanlah kami tetap dalam Islam (berserah diri kepadaMu)" (QS:7:126).

sumber : Pusat Data Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement