REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jam'iyyatul Qurra wal Huffazh (JQH) akan menggelar Konferensi dan Khotmil Quran di Jakarta, pada 20 dan 21 Mei 2019 mendatang. Rencana ini disampaikan Ketua Umum JQH, KH Saifullah Ma'shum saat melakukan audiensi dengan Menteri Agama (Menag), Lukman Hakim Saifuddin.
"Tanggal tersebut bertepatan dengan 15 dan 16 Ramadhan. Konferensi Al-Quran akan kita laksanakan pada 20 Mei 2019, sementara esoknya akan dilakukan Khotmil Quran. Kami berharap Pak Menteri bersedia untuk membuka kegiatan tersebut,” ujar KH. Saifullah Ma’Shum, dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Senin (13/5).
KH Saifullah Ma'shum yang hadir didampingi beberapa Pengurus Pusat JQH menyampaikan, beberapa ahli Quran di Indonesia direncanakan hadir dalam Konferensi Al-Quran. Mulai dari mantan Menteri Agama Prof. Said Agil Al-Munawar, Prof. Sahiron (UIN Yogyakarta), Dr. Musta’in Syafii (Tebu Ireng Jombang), KH Agus Purwanto (Pesantren Sains Al-Quran), hingga Ustaz Yusuf Mansur.
Konferensi tersebut akan membreakdown tiga tema, yaitu Persoalan Dakwah Al-Quran, Pengajaran dan Pendidikan Al-Quran, serta Konsep Pemberdayaan SDM Al-Quran (Qari dan Hafizh).
"Sementara khatmil Quran yang akan dihadiri 400 qari dan hafizh dari seluruh Indonesia," lanjutnya.
Menag menyambut baik rencana kegiatan tersebut. Ia berharap, Konferensi Al-Quran yang dilaksanakan dapat mencerahkan umat. Termasuk di dalamnya memperkaya pengetahuan umat guna memahami Al-Quran bukan hanya secara tekstual tapi juga kontekstual.
Menag menuturkan, pemerintah dan ormas perlu terus bekerjasama untuk melakukan pencerahan bagi umat melalui program-program positif.
"Kami berharap ormas-ormas keagamaan seperti JQH, dapat membantu kami dengan menyampaikan konsepsi program-program yang dibutuhkan oleh umat," ujar Menag. Ia pun mengaku siap hadir dalam pembukaan konferensi Alquran nanti.