REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menggelar rangkaian kegiatan "Ramadhan di Kampus." Untuk bulan suci Ramadhan tahun ini, tidak kurang dari 17 kegiatan disajikan. Seluruhnya terbuka untuk publik.
Ketua Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Jamaah Salahuddin UGM, Fadhlurrahman Yusuf Fardan mengingatkan, dalam beberapa hari lagi kaum Muslimin dapat menemui bulan yang penuh kemuliaan. Itulah bulan suci Ramadhan.
Tiap orang dapat melakukan beragam persiapan. Bagaimanapun, tujuannya hanya satu, yakni ridha Allah SWT.
Ia mengaku bersyukur karena pada tahun ini UKM Jamaah Salahuddin dapat menghadirkan lagi "Ramadhan di Kampus." Kegiatan ini sudha melegenda. Rentang usianya sudah mencapai 43 tahun.
"Sejak pertama kali digelar pada 1976, Ramadhan di Kampus UGM menjadi salah satu kegiatan-kegiatan Ramadhan di kampus yang pertama ada di Indonesia," kata Fadhlurrahman, akhir pekan lalu.
Tahun ini, pihaknya mengusung tema "Rekonstruksi Paradigma Profetik sebagai Realisasi Masyarakat Akademis menuju Persatuan Umat." Fadhlurrahman menuturkan, tema terseut bertujuan substansial.
Utamanya, untuk membumikan kembali paradigma profetik yang artinya pola pikir kenabian. Ia berharap, semangat bersama untuk mewujudkan persatuan umat dapat ditingkatkan melalui rangkaian kegiatan yang berpusat di Masjid Kampus UGM itu.
"Tidak cuma bermanfaat di ruang lingkup UGM, Yogyakarta, tapi untuk Indonesia," ujar Fadhlurrahman.
Sementara itu, Ketua Pembina Jamaah Salahuddin UGM Edy Meiyanto menuturkan, sebagai Muslim, kalangan intelektual berkewajiban untuk mengonstruksi paradigma profetik. Bahkan, hal itu menjadi tugas mulia bagi mereka.
"Seperti cita-cita Ibrahim ketika selesai membangun Ka'bah, meminta Allah SWT kirimkan Rasul dari masyarakatnya itu sendiri, yang membacakan ayat-ayat Allah dan menyucikan jiwa-jiwa mereka," kata Edy.
Ia turut mengingatkan pesan Rasulullah SAW agar umat manusia selalu membersihkan hati dan jiwa, utamanya ketika membaca ayat-ayat Allah. Artinya, membaca secara tekstual saja tidak akan cukup.
Intelektual Muslim, lanjut Edy, harus menguraikan apa saja yang dibaca, untuk kemudian mendiskusikan dan mengambil pelajaran sebanyak-banyaknya. Apalagi, di bulan suci Ramadhan. Kegiatan keilmuan yang islami hendaknya dipergiat.
"Ramadhan menjadi momen yang sangat ideal untuk meningkatkan pemahaman kita tentang ajaran-ajaran Alquran," ujar Edy.
Selain itu, Edy mengajak umat Islam membaca fenomena-fenomena yang ada di sekitar kita. Semua itu harus menjadi energi untuk dapat bersatu membangun persatuan.
Dalam hal ini, "Ramadhan di Kampus" dapat menjadi rujukan untuk kegiatan-kegiatan Ramadhan. Tidak cuma di lingkungan akademik, tapi juga masyarakat Muslimin seluruhnya. "Untuk itu, besar tanggung jawab yang dibawa Ramadhan di Kampus UGM, semoga betul-betul mampu membawa semangat persatuan," kata Edy.
Beragam Acara
Sebanyak 17 kegiatan-kegiatan Ramadhan di Kampus UGM sendiri rencananya akan berlangsung 40 hari. Pembukaannya, telah dilakukan di Masjid Kampus UGM pada 27 April 2019.
Misalnya, pada Rabu (1/5) nanti, pihaknya akan menggelar tahrib Ramadhan. Acaranya berupa naik sepeda bersama, mengelilingi daerah kampus. Rutenya dimulai dari Lapangan Parkir Utara Masjid Kampus UGM. Ada pula donor darah di Ruang Segi Delapan UGM.
Pada Kamis (2/5) berikutnya, akan ada acara khitanan massal di FKKMK, RSA UGM, dan Ruang Segi 8. Kemudian, pada Jumat (3/5), pihaknya akan menyelenggarakan Festival Cendekia Muslim. Pesantren Baca Quran dihelat mulai tanggal 6 hingga 19 Mei di Masjid Kampus UGM.
Masih ada lagi, Sekolah Intelektual Profetik yang dibuka pada Sabtu (4/5). Adapun Ramadhan Fair akan diadakan sepanjang bulan suci Ramadhan. Sementara, Ramadhan Public Lecture diadakan pada 7 hingga 25 Mei 2019.
Ada pula Muslimah Inspiring Talk pada 18 Mei 2019 di Fakultas Teknik UGM, Sarasehan di Gelanggang Mahasiswa, dan Pagelaran Budaya pada 24 Mei 2019. Tak ketinggalan, acara Mudik Gratis, meskipun hal ini masih tentatif sampai kini.
Masjid Kampus UGM siap untuk menjadi tempat iktikaf selama Ramadhan. Untuk itu, pihaknya akan menyediakan pelbagai fasilitas. Misalnya, alas tidur, selimut, dan makan sahur. Selain itu, ada acara "Ramadhan di Gelanggang UGM" yakni pada 5 hingga 24 Mei 2019.
Tentunya, Masjid Kampus UGM mengadakan buka bersama dan safari ilmu sepanjang bulan. Keduanya digelar pada saat menjelang dan ketika maghrib sepanjang Ramadhan.
"Ramadhan di Kampus" UGM sendiri telah dibuka secara simbolis lewat pemukulan gong yang dilakukan Rektorat UGM. Tabligh Akbar menjadi gelaran pertama yang membuka rangkaian kegiatan.
Hadir Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah Ustaz Fathurrahman Kamal, Dirjen Kementerian Ristek-Dikti Ali Gufron, dan Guru Besar Fakultas Hukum UII Jawahir Thontowi.