Sabtu 27 Apr 2019 19:38 WIB

Aman Palestin Sosialisasikan Metoda Tahfiz Alquran Ala Gaza

Gaza dikenal sebagai kota pencetak penghafal Alquran di Palestina.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Nashih Nashrullah
Direktur Aman Palestin-Indonesia,   Ustaz Miftahuddin Kamil MA.
Foto: Dok Aman Palestin-Indonesia
Direktur Aman Palestin-Indonesia, Ustaz Miftahuddin Kamil MA.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Aman Palestin Indonesia menggelar seminar bertajuk Metode Menghafal Alquran Ala Gaza di Gedung Serbaguna Balai Kota Bandung, Sabtu (27/4). Seminar ini merupakan agenda menyambut bulan suci Ramadhan.  

Direktur Aman Palestin Indonesia, Ustaz Miftahuddin Kamil, menuturkan seminar ini menjadi bagian menyosialisasikan keberhasilan Gaza mencetak penghafal Alquran. 

Baca Juga

Dia menyebutkan, dari sekitar dua jutaan penduduk Gaza, 100 ribu di antaranya merupakan penghafal Alquran. Ini menunjukkan Gaza memiliki cara khusus yang harus diketahui Muslim lainnya untuk memperbanyak para penghafal Alquran lainnya, termasuk Indonesia.

"Metode menghafal Alquran ala Gaza sudah cukup terkenal dan terbukti menghasilkan 100 ribu penghafal Alquran yang baik yang sekarang ada dalam Gaza. Maka ini sangat cocok metode ala Gaza ini diterapkan di Kota Bandung yang dengan kuantitas penduduknya hampir sama dua jutaan," kata Ustaz Miftah kepada Republika.co.id, Sabtu.   

Seminar ini, kata dia, juga sengaja digelar menjelang Ramadhan. Sebab, Ramadhan sebagai bulan istimewa yang dipenuhi banyak Muslim yang berlomba-lomba dalam kegiatan beribadah. Sehingga selain ibadah lainnya, menghafal Alquran juga bisa dilakukan dengan metode yang diterapkan di Gaza.

"Kita ingin mengingatkan ini mau masuk bulan suci Ramadhan. Kita ingin semangati masyarakat untuk bisa meniru saudara di Gaza menghafal Alquran," tuturnya. 

Dia menyebutkan di Gaza penduduknya terbiasa menamatkan baca Alquran (khatam) sebanyak 3-5 kali selama Ramadhan. Tak sekadar membaca, mereka juga menghafalkan Alquran dengan sangat giat. 

"Banyak kalangan anak muda yang dalam waktu dua bulan bisa hafal 30 juz. Ini yang patut kita tiru bagaimana kesungguhan rakyat Palestina menghapal alquran," ujarnya.

Menurutnya di tengah konflik yang terjadi di Palestina, rakyat Gaza masih sangat semangat menuntut ilmu terutama menghafal Alquran. Oleh karenanya masyarakat Indonesia didorong bisa mengikuti semangat tersebut. 

Tak sekadar seminar, dia berharap ke depannya bisa menindaklanjuti kegiatan ini dengan bentuk program yang lebih nyata.   

Salah satu peserta seminar, Ali Rhomadoni (23), mengatakan dirinya  bersama teman-temannya yang biasa aktif di Masjid Salman ITB sengaja mengikuti seminar ini. Ali ingin mengetahui jurus masyarakat Gaza bisa mencetak banyak penghafal Alquran.

Pria yang saat ini sudah hafal delapan juz ini mengatakan setelah mengikuti seminar, dia mendapat banyak ilmu dari yang disampaikan narasumber. Meskipun tidak jauh berbeda metodenya dengan di Indonesia, ada beberapa kelebihan di Gaza yang membuat keberhasilan penghapal Alquran di sana.

Dalam seminar ini dihadirkan narasumber yang merupakan alumni Darul Quran Was Sunah Gaza, Ziad M M Shehada. Beliau juga saat ini aktif menjadi pengajar menghafal Alquran di Malaysia. Seminar ini juga dihadiri mulai dari anak sekolah hingga orangtua.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement