Rabu 24 Apr 2019 19:02 WIB

Pemilu Usai, MUI Sulbar Ajak Masyarakat Jaga Persatuan

MUI Sulbar meminta perbedaan politik tak merusak persatuan.

Ilustrasi Pemilu 2019
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ilustrasi Pemilu 2019

REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU— Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Barat, KH Nur Husain, mengajak masyarakat untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan setelah Pemilu 2019.

"Kami mengingatkan kepada semua pihak agar perbedaan politik, tidak membuat masyarakat menjadi bertentangan," kata KH Husain Nur di Mamuju, Rabu (24/4).

Baca Juga

Dia mengatakan, dalam pemilu akan ada menang dan kalah dan mesti diterima. Jangan justru merusak tatanan sosial di tengah masyarakat yang sudah terbangun baik.

"Sebenarnya tidak ada kalah menang, karena sesungguhnya semua menang apabila menciptakan suasana demokrasi yang baik," katanya.

Dia berharap, ketika momentum politik berakhir maka masyarakat mesti kembali seperti sedia kala menjaga persatuan dan kesatuan.

"Jadikan perbedaan pilihan saja dan jangan menimbulkan hal-hal yang menganggu proses demokrasi, semua pihak yang berbeda pilihan mesti kembali menyatu sebagai seorang saudara," katanya.

Dia juga berpesan, agar seluruh komponen yang terlibat dalam pelaksanaan pemilu harus menyakini bahwa penyelenggara punya niat baik dalam menyukseskan pelaksanaan Pemilu 2019. 

Jika ada hal yang dianggap merugikan salah satu peserta pemilu, sebaiknya diserahkan kepada institusi negara yang punya kewajiban untuk menindak. “Saya kira pihak-pihak yang terlibat dalam proses pemilihan ini tentu mau bekerja lebih baik, mereka juga mau sukses," katanya.

Dia mengatakan, jika ditemukan pelanggaran harap dilaporkan ke Bawaslu dan kepolisian dengan tetap mengedepankan rasa persatuan. "Persatuan ini jangan dirusak sebab harganya mahal dan persatuan adalah aset bangsa," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement