REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam (Dirjen Bimas) Kementerian Agama (Kemenag), Prof Muhammadiyah Amin menjadi pemateri dalam acara Diseminasi Konten Naskah/ Buku Moderasi Islam di Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya pada Rabu (10/4). Menurutnya, gagasan dan sikap moderasi beragama yang dikemas dalam bentuk buku sangat dibutuhkan saat ini.
"Buku Moderasi Islam sangat dibutuhkan dan penting dalam rangka mengedukasi dan memberi pencerahan kepada umat beragama," kata Prof Amin saat dihubungi Republika, Kamis (11/4).
Ia menerangkan, penyebaran gagasan dan sikap moderasi beragama sangat diperlukan di tengah bermunculannya sikap ektrimisme yang ada. Kepentingan untuk mempertahankan moderasi itu senafas dengan ajaran falsafah negara yang menjunjung tinggi kemajemukan dan perbedaan dalam hubungan bermasyarakat maupun berbangsa.
Menurutnya, segala unsur perbedaan yang ada di Indonesia adalah fitrah dan keniscayaan yang tidak mungkin ditolak atau dihindari. Karenanya falsafah bangsa Indonesia yang khas dengan identitas keberagamannya harus senantiasa dirawat dengan sikap kedewasaan dan digaungkan keberadaannya.
Diseminasi Konten Naskah/ Buku Moderasi Islam diselenggarakan Subdit Kepustakaan Islam pada Direktorat Urais Binsyar pada 10-12 April 2019. Kegiatan tersebut melibatkan 25 Penyuluh Agama Islam (PAI) se-provinsi Jawa Timur dan unsur Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur.
Dirjen Bimas Islam mengapresiasi sumbangsih kreatif mereka dalam menyampaikan gagasan moderasi melalui media tulisan. Prof Amin mengakui program yang melibatkan PAI itu merupakan langkah kreatif.
"Itu upaya penyebaran gagasan melalui media tulisan sudah sangat sejalan dengan tantangan zaman yang ada, karenanya gerakan seperti ini perlu untuk terus didukung dan layak diapresiasi," ujarnya.
Menindaklanjuti program Diseminasi Konten Naskah/ Buku Moderasi Islam, Dirjen Bimas Islam memberikan dukungan agar naskah-naskah terbaik yang ada diabadikan dalam bentuk buku. Sehingga Buku Moderasi Islam dapat disebarkan kepada masyarakat supaya pembacanya lebih luas.
Saat menyampaikan materi dalam kegiatan diseminasi itu, Dirjen Bimas Islam mempersilakan wakil peserta dari PAI Fungsional Kabupaten Magetan, Rofiudin untuk mempersentasikan naskah berjudul 'Damai Dalam Perbedaan'. Serta PAI Non PNS, Jihan Mawaddah mempersentasikan naskah berjudul 'Membangun Moderasi Beragama melalui metode High Order Thinking.'