REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Sejumlah umat Muslim dari berbagai elemen organsiasi menggelar aksi bela kemerdekaan rakyat Palestina di Bundaran Tugu Adipura, pusat Kota Bandar Lampung, Jumat ( 5/4) seusai shalat Jumat. 

Aksi tersebut bentuk kepedulian sesama umat Islam untuk membela saudaranya sesama Muslim yang berada di Palestina dari penjajahan zionis Israel. 

Aksi tersebut dikoordinasikan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Lampung dan diikuti massa lainnya dari beragam lembaga. 

MRI mengutuk tindakan zionis Israel yang telah mencaplok tanah rakyat Palestina secara represif, dan menindas warganya secara fisik dan psikis. 

Menurut koordinator aksi, Nurul Hidayat, tindakan penjajahan kemanusiaan bagi rakyat Palestina dan negara lainnya sudah harus segera dihapuskan. Upaya penjajahan sudah harus dihapuskan dan dikutuk oleh semua pihak. “Kami mengutuk keras tindakan zionis Israel atas kejahatannya di Palestina,” katanya.  

Dia berharap negara di dunia ini segera membantu rakyat Palestina untuk merdeka dari jajahan zionis Israel yang telah merampas tanah, harta, rumah, dan kampung mereka. “Kami menuntut dunia membantu memerdekakan Palestina,” kata dia. 

Aksi ini bertujuan memperingati satu tahun tragedi Palestina yang dinamakan The Great Return March Palestine.  

Menurut Ade Irawan, humas MRI, tuntutannya sebagai syiar kepada masyarakat bahwa ada negara yang masih belum merdeka dari jajahan zionis Israel dan ada masjid di dunia yakni al-Aqsha yang masih belum dibebaskan agar warganya bisa shalat dengan bebas di masjid tersebut. 

Setahun belakangan, rakyat Palestina terkungkung secara ekonomi, pendidkan, dan sektor lainnya termasuk aliran listrik dan air bersih. 

Dia berharap umat Muslim dunia, dan juga penduduk dunia untuk mendoakan rakyat Palestina dan membantu memberikan donasi untuk disalurkan kepada lembaga kemanusia Aksi Cepat Tanggap (ACT) Lampung, sehingga bantuan tersebut dapat dimanfaatkan secara langsung oleh rakyat Palestina. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika