REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Plt Sekjen PP Dewan Masjid Indonesia (DMI) Arief Rosyid mengatakan saat ini DMI telah membentuk tim agar organisasinya dapat meraih ISO 9001 : 2015. Sebagai organisasi DMI tidak boleh terlambat menyambut zaman, sehingga mereka terus memperbaiki segala sistemnya.
"Kami dari DMI yang masih belajr dari masjid -masjid besar yang terlebih dahulu melalukan proses untuk mendapatkan ISO, agar manajemen sesuai standar ISO," jelas dia kepada Republika.co.id, Rabu (3/4).
Sekretaris Pemuda DMI Ahmad Syarifuddin mengatakan akan terlebih dahulu meraih ISO untuk DMI secara organisasi. "Sementara untuk masjid adalah standarisasi manajemen masjid yang kita susun dan usahakan dari masjid bekerja sama dengan Kemenag," jelas dia.
Saat ini ISO organisasi DMI masih proses persiapan dengan mendokumentasikan yang dibutuhkan untuk ISO 9001:2015. Untuk standarisasi manajemen masjid sudah selesai, hanya menunggu persetujuan dari pimpinan.
Untuk proses mapping, pilot project saat ini sedang dalam pembahasan tim di DMI. Sedangkan tantangan yang saat ini dihadapi adalah terus melakukan peningkatan standar manajemen agar sesuai dengan standar ISO.
Pembenahan standarisasi manajemen masjid saat ini adalah mengenai kepengurusan aktif dan kualitas pelayanan jamaah. Pembenahan ini akan diutamakan di masjid-masjid besar seperti di Jakarta, Surabaya dan Makassar.
Syarif berharap nantinya masjid mengfungsikan sebagai sentral umat Islam, sesuai dengan visi DMI memakmurkan dan dimakmurkan masjid. Oleh sebab itu improvisasi serta peningkatan manajemen serta kualitas pelayanan harus berjalan terus menerus.
Sebelumnya Masjid Agung Demak, terus berupaya meraih pengakuan dalam hal pengelolaan sebagai tempat ibadah dan pemberdayaan umat. Masjid bersejarah peninggalan syiar Islam di tanah Jawa oleh Walisongo ini, akan menerapkan manajemen mutu pengelolaan dengan standar melalui sertifikasi International for Standardization (ISO) 9001.