REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Feri Anugrah
Pernah suatu ketika seorang laki-laki dengan wajah bersedih datang menemui ulama besar yang bernama al-Hasan al-Bashri untuk mengadukan permasa lahannya. Al-Hasan al-Bashri pun memberikan nasihatnya, Mohon ampunlah (istighfar) kepada Allah!
Di lain kesempatan, banyak orang datang mengadukan berbagai keluhan kepada ulama saleh ini. Ada yang menga dukan masalah kemiskinan yang dialaminya, kematian anak nya, hasil panen kebunnya yang sedikit, dan masalah-ma salah yang lainnya. Apa kata al-Hasan al-Bashri? Beliau me nyarankan kepada mereka untuk memperbanyak istigh far.
Melihat saran dan jawaban dari al-Hasan al-Bashri yang ha nya itu-itu saja, padahal permasalahannya berbeda, beberapa orang berkata kepada beliau, Banyak orang datang kepadamu mengeluh ini dan itu, tapi mengapa engkau malah menyuruh mereka semua untuk membaca istighfar?
Al-Hasan al-Bashri pun membacakan sebuah ayat kepada mereka, Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, karena sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, mem banyak kan harta dan anak-anakmu, serta mengadakan untukmu kebunkebun dan sungai-sungai. (QS Nuh [71]: 10-12).
Sungguh, Allah begitu adil kepada kita sebagai hamba- Nya. Dia memberikan kunci untuk berbagai permohonan dan kebaikan-kebaikan dengan satu syarat saja, yaitu me mohon ampun terlebih dahulu, menyucikan diri agar bersih. Jika proses membersihkan diri sudah selesai, mintalah kepada Allah dengan penuh kesungguhan hati, maka Allah akan mengabulkannya.
Sungguh, Allah akan meninggalkan kita dan mengabai kan permohonan yang kita panjatkan, jika di dalam diri ma sih tersimpan noda hitam akibat dosa yang belum dibersih kan. Allah menyediakan berbagai pintu tobat yang ter buka setiap saat.
Untuk itu, maka Rasulullah mengajarkan kita doa dan istighfar yang paling utama, yaitu Sayyid al-Istighfar, yang artinya: Wahai Allah Tuhanku! Tidak ada tuhan selain Engkau. Engkau telah menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu.
Sungguh, aku berada dalam perjanjan dengan-Mu, sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan-keburukan perbuatanku. Aku mengaku banyaknya nikmat yang Engkau anugerahkan kepadaku.
Aku mengakui dosa-dosaku. Maka ampunilah dosa-dosaku, karena sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa-dosaku itu kecuali Engkau. (HR al-Bukhari, Ahmad, dan lainnya) Sesungguhnya, Allah Maha Bijaksana lagi Pengampun! Semoga Allah mengampuni kita serta mengabulkan semua keinginan dan doa-doa yang kita panjatkan. Aamin.