Jumat 29 Mar 2019 23:00 WIB

Pendidikan Islam di Sekolah Serbia

Di sekolah umum, pendidikan Islam merupakan pelajaran pilihan.

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Muslim Beograd shalat Jumat di depan sebuah masjid yang dirubuhkan karena dianggap ilegal di Distrik Zemun Polje, Beograd, Serbia. Populasi muslim di Serbia mencapai 230ribu setara 3,1 persen dari jumlah total penduduk Serbia.
Foto: Marko Djurica/Reuters
Muslim Beograd shalat Jumat di depan sebuah masjid yang dirubuhkan karena dianggap ilegal di Distrik Zemun Polje, Beograd, Serbia. Populasi muslim di Serbia mencapai 230ribu setara 3,1 persen dari jumlah total penduduk Serbia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Di sekolah umum, pendidikan Islam merupakan pelajaran pilihan. Tetapi jika siswa telah memilih pelajaran tersebut, maka mereka tidak boleh membatalkan nya. Pengajar materi keislaman telah dilatih dan berlisensi. Mereka dibayar oleh negara. Pelajaran agama Islam akan dibuka jika ada lebih dari tujuh siswa yang memilih.

Pemberian ajaran agama di sekolah merupakan perintah undang-undang untuk menjamin hak pendidikan agama di sekolah umum dan sekolah dasar serta menengah. Selain di sekolah pen- didikan agama Islam juga diajarkan kepada anak-anak di dalam masjid dan di setiap komunitas Islam. Saat ini ICIS mengelola dua taman kanak-kanak.

Baca Juga

Selain pendidikan untuk anak, ICIS juga mendirikan madrasah Gazi Isa Bey dan Fakultas Studi Islam. Madrasah ini merupakan sekolah tinggi Islam dipe- runtukkan khusus untuk laki-laki yang didirikan pada 1990. Sedangkan untuk perempuan baru didirikan enam tahun kemudian. Sekolah wanita lain didirikan di Rojaza, Montenegro. Sekolah ini merupakan Akademi pedagogi Islam yang ditempuh selama dua tahun.

Selain itu Serbia juga memiliki tempat pelatihan untuk guru pendidikan agama Islam di sekolah dan imam masjid selama empat tahun. Program ini merupakan tingkat sarjana dan pascasarjana. Bahasa pengantarnya adalah Bosnia. Banyak staf pengajar merupakan dosen-dosen dari Sarajevo.

Selain kedua institusi ini, ICIS juga aktif terlibat dalam pendidikan di Uni- versitas Internasional Novi Pazar yang terdaftar secara formal sebagai wakaf. Ini adalah universitas umum dengan be- berapa fakultas dan cabang di sejumlah kota di seluruh Serbia. Siswa Muslim maupun non-Muslim dapat menempuh pendidikan di sini.

Praktik beribadah Kuburan Muslim di Serbia relatif mudah ditemukan, terutama di Sandzak dan Lembah Presevo. Tetapi umat Islam di Berlgrade mengalami kesulitan untuk melaksanakan pemakaman dengan tradisi Islam, karena keterbatasan lahan.

Meski sudah berkali-kali mengeluhkan hal itu, mereka tidak mendapatkan respons positif dari pemerintah. Umat Islam di sana memilih menguburkan sanak saudaraanya di kota ter- dekat yang memiliki kuburan Islam.

Selama kelompok sosialis berkuasa, sebagian besar pemakaman diambil alih dari masyarakat Muslim dan kini dikelola pemerintah kota.

Umat Muslim di Serbia juga bebas merayakan hari besar seperti Idul Fitri dan Idul Adha. Selain itu mereka juga biasa merayakan Maulid Nabi atau kelahiran Nabi Muhammad, tahun baru Hijriyah dan dua malam suci yang jatuh pada malam Ramadhan, yakni nuzulul quran dan lailatul Qadar.

Penyembelihan secara halal pun diizinkan di negara ini. Mereka bekerja sama dengan komunitas Islam di Bosnia. Produk halal juga mudah ditemukan di beberapa supermarket, se- hingga Muslim dapat dengan mudah menjangkau produk pangan sesuai dengan ajarannya.

Wanita berhijab tidak dilarang, tetapi hanya sedikit wanita yang berjilbab di luar mayoritas muslim Sandzak dan lembah Presevo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement