Jumat 29 Mar 2019 22:42 WIB

Peran Penting Organisasi Islam di Serbia

Organisasi Islam yang paling dikenal di Serbia adalah Islamska Zajednica u Srbiji

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Beberapa muslimah shalat berjamaah di taman dekat  benteng Kalemegdan  Beograd, Serbia. Populasi muslim di Serbia mencapai 230ribu setara 3,1 persen dari jumlah total penduduk Serbia.
Foto: Marko Djurica/Reuters
Beberapa muslimah shalat berjamaah di taman dekat benteng Kalemegdan Beograd, Serbia. Populasi muslim di Serbia mencapai 230ribu setara 3,1 persen dari jumlah total penduduk Serbia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi Islam yang paling dikenal di Serbia adalah Islamska Zajednica u Srbiji (Komunitas Islam di Serbia) berkantor pusat di Novi Pazar. Setelah pembubaran Republik Federal Sosialis Yugoslavia pada 1991, komunitas Islam bersatu di Yugoslavia juga bubar.

Komunitas Islam Sandzak yang terpisah (Mesihat islamske zajednice Sandzaka)didirikan pada tanggal 30 Oktober 1993. Sementara komunitas Muslim di negara lain tetap bertahan hanya di tingkat regional dan lokal. Undang-Undang tentang Gereja dan Komunitas Keagamaan tahun 2006 membatasi aktivitas Islam.

Baca Juga

Semenjak itu, hanya satu organisasi yang diizinkan mendaftar dan harus ada kata-kata 'di Serbia' dalam namanya untuk masing-masing dari tujuh komunitas religius tradisional.

Komunitas Islam disatukan dengan nama ICIS pada 27 Maret 2007. Organisasi itu terbagi dipimpin oleh tiga mufti, yaitu mufti Sandzak yang menjadi rujukan umat Islam di seluruh Serbia. Kemudian mufti Presevo. Umat Islam di Belgrade dan Novi Sad dipimpin hanya satu mufti. Badan eksekutifnya disebut Mesihat yang dipimpin oleh kepala mufti. Lembaga utamanya adalah Fakultas Agama Islam dan Gazi Isa Bey di Novi Pazar.

Serbia juga memiliki surat kabar bulanan untuk umat Islam, yaitu Glas Islama (Voice of Islam). Mereka juga mempunyai lembaga sertifikasi halal. Masih ada beberapa organisasi lainnya yang berfungsi untuk memberdayakan umat Islam.

Berdasarkan penelitian Divna Luric dan Zamolo, sebelum perang besar Wina 1683 hingga 1699, kota Beograd di Serbia memiliki 73 masjid. Data lain menyebutkan jumlah masjid lebih banyak dari penelitian mereka.

Namun, setelah Turki menarik kekuasaannya, seluruh masjid tersebut hancur. Masjid Bajrakli yang satu-satunya bertahan pun hangus terbakar karena balas dendam. Saat ini, ada sekitar 190 masjid di Serbia. Semuanya tersebar di berbagai wilayah.

Tempat sujud kepada Allah itu menjadi pusat kegiatan keumatan, seperti dakwah dan juga pemberdayaan umat. Umat Islam kerap berkumpul di sana untuk mendiskusikan masalah mereka.

Sejumlah masjid kini sedang dibangun. Di beberapa kota termasuk Novi Sad, umat Islam sering berkumpul di tempat tanpa tanda pengenal karena khawatir diserang oknum tertentu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement