Senin 25 Mar 2019 15:52 WIB

Murid MA dan MTs Diharapkan Jujur Mengerjakan UNBK

Pada April mendatang, MA dan MTs akan gelar UNBK.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Hasanul Rizqa
(Ilustrasi) Sejumlah siswa mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 47 Jakarta, Senin (25/3).
Foto: Republika/Prayogi
(Ilustrasi) Sejumlah siswa mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 47 Jakarta, Senin (25/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ujian Nasional Berbasis Komputer untuk para murid Madrasah Aliyah (MA) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), baik negeri maupun swasta, akan diselenggarakan pada April mendatang. Terkait itu, Kementerian Agama (Kemenag) mengajak seluruh siswa dan siswi untuk mengutamakan kejujuran saat mengikuti UNBK.

Hal itu disampaikan Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kemenag, Umar. Dia mengungkapkan, pada tahun ini Kemenag menyelenggarakan UNBK yang kedua.

Baca Juga

"Insya Allah kesiapan penyelenggaraan UNBK lebih siap tahun ini dari tahun sebelumnya. (Untuk para peserta UNBK) hindari perilaku yang kurang terpuji. UNBK Insya Allah secara tak langsung mengajak siswa berperilaku jujur," kata Umar kepada Republika.co.id, Senin (25/3).

Dia menjelaskan, UNBK bukan sekedar ujian formalitas karena salah satu tujuannya adalah menguji integritas generasi muda. Selain itu, ujian tersebut juga bertujuan mengetahui hasil yang dicapai mereka selama belajar di madrasah.

Umar juga berpesan kepada siswa madrasah di seluruh Indonesia untuk bersiap-siap menghadapi UNBK dan ujian nasional berbasis kertas dan pensil (UNKP). Dia mengakui, kini UN tidak lagi menjadi syarat kelulusan siswa madrasah. Meski demikian, para siswa madrasah diharapkannya untuk tetap sungguh-sungguh mengikuti UNBK dan UNKP.

"Meskipun UN tidak menjadi syarat kelulusan tapi saya minta sungguh-sungguh dalam mengerjakan UN, karena UNBK maka harus teliti karena tidak bisa diulang-ulang," ujarnya.

MA akan menyelenggarakan UNBK pada tanggal 1, 2, 4 dan 8 April 2019. Sementara, UNBK susulan untuk MA akan diselenggarakan pada 15-16 April 2019. Adapun MTs akan menyelenggarakan UNBK pada 22-25 April 2019. Sementara UNBK susulannya akan diselenggarakan pada 29-30 April 2019.

Terpisah, Kepala Sub Direktorat Kurikulum dan Evaluasi pada Direktur KSKK Madrasah di Kemenag, Ahmad Hidayatullah menyampaikan, pada tahun lalu sebanyak 91 persen MA menyelenggarakan UNBK. Adapun pada tahun ini 99,21 persen atau 8.061 MA bisa menyelenggarakan UNBK.

"Tahun lalu sebanyak 83 persen MTs menyelenggarakan UNBK. Di tahun ini sebanyak 96,48 persen atau 16.756 MTs menyelenggarakan UNBK," ujarnya.

Ia menyampaikan, soal UNBK menantang siswa madrasah untuk menunjukan jati dirinya. Melalui UNBK, soal-soal bisa terjamin akuntabilitas dan hasilnya. Maka UNBK menjadi tantangan bagi guru-guru dan siswa madrasah untuk membuktikan bahwa kualitas madrasah tidak sembarangan.

Ia menyampaikan, infrastruktur masih menjadi tantangan dalam melaksanakan UNBK. Kemenag sudah berkomunikasi dengan PLN agar jaringan listrik tetap hidup selama UNBK berlangsung. Untuk menghindari kendala pada jaringan internet, Kemenag juga berkomunikasi dengan beberapa penyedia (provider) yang ada di daerah.

Ahmad juga mengingatkan, UNBK sebenarnya tidak 100 persen online. Jaringan internet online hanya diperlukan pada saat sinkroniasi awal. Yakni pada saat soal dikirim dari pusat ke server di lokasi UNBK.

"Saat siswa mengerjakan soal UN sudah menggunakan jaringan internal, setelah selesai maka hasilnya dikirim lagi secara online, jadi teknologi UNBK sudah diterapkan seramah mungkin," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement