Selasa 19 Mar 2019 04:04 WIB

Nikmat Semu

Segala sesuatu yang ada di dunia bersifat sementara.

Takwa (ilustrasi).
Foto: blog.science.gc.ca
Takwa (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Agus Sopian

Segala sesuatu yang ada di dunia ini hanyalah bersifat sementara, fana dan rusak. Begitu pun dengan kenikmatan dunia yang kita peroleh dan rasa pkan. Semua itu kenik matan semu.

Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya harta kekayaan dunia itu bisa menghadirkan kenikmatan bagi seseorang apabila dia mem peroleh dan menggunakannya dengan baik dan benar. Namun, jika seseorang memperoleh dan menggunakan harta kekayaan itu dengan tidak baik dan tidak benar, dia seolah menjadi orang yang tak berhenti makan, tapi tidak pernah kenyang." (HR Bukhari, Muslim, dan Nasa'i).

Seorang penguasa yang kedu dukannya diraih dengan cara curang, ia akan dirundung kecemas an. Terus merasa khawatir dicopot dari jabatannya. Sehingga segala cara dila kukan untuk mempertahankan posisi yang didudukinya. Betapa banyak orang yang memiliki mobil mewah tetapi dilanda rasa takut, cemas, dan gelisah jika mobilnya rusak atau hilang dicuri orang lain.

 

Ada juga orang kaya yang harus meregang nyawa dise babkan harta kekayaan dan bisnis yang mereka lakukan. Jangan jadikan kenikmatan duniawi sebagai tolok ukur ke ba hagiaan. Sehingga segala cara dilakukan untuk memperolehnya. Dunia bagaikan segelas minuman yang memabukkan. Orang-orang yang meminumnya akan mati meski masih hidup, akan buta meski bisa melihat, akan tuli meski bisa men dengar, dan akan bisu meski bisa bicara

Gunakan harta kekayaan, jabat an dan kekuasaan yang kita peroleh untuk beribadah dan berbagai amal saleh, agar dapat meraih ridha Allah SWT. Sebagaimana diungkapkan oleh Abu Sulaiman Al- Darani RA, "... Sungguh beruntung lah orang yang menjadikan dunia sebagai penyambung hubungan antara dirinya dengan Allah dan celakalah orang yang menjadikan dunia sebagai pemutus hubungan dirinya dengan Allah."

Jangan habiskan kehidupan kita dengan terus mengejar kenikmatan duniawi yang sementara tanpa didasari motivasi beribadah kepada-Nya. Menukar keabadian (kebahagiaan akhirat) dengan yang fana. Raihlah kenikmatan sejati yang abadi, kenikmatan surga dengan iman dan takwa.

Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya orang-orang beriman dan beramal saleh, bagi mereka disediakan surga firdaus sebagai tempat tinggal. Mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin pindah dari sana." (QS al- Kahfi: 107-108). Wallahu a'lam. ¦ 

sumber : Hikmah Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement