REPUBLIKA.CO.ID, SERANGAN -- Rumah Zakat memberikan bantuan modal kepada kelompok usaha kerupuk klejat (siput laut). Penerimaan bantuan diwakili oleh Arzam, seorang pemuda asli Kampung Bugis Serangan.
Sejak dulu, kerupuk klejat adalah makanan khas Desa Serangan. Tidak mengherankan bila kerupuk klejat menjadi salah satu usaha rumah tangga yang paling banyak dilakoni oleh ibu-ibu di Desa Serangan.
“Waktu harga bahan bakunya mahal, banyak yang berhenti, tidak lagi buat kerupuk karena takut rugi,” kata Arzam, salah satu orang yang masih bertahan dengan usaha kerupuk klejat ini, meski produksinya kecil-kecilan.
Menurutnya sangat disayangkan kalau produksi kerupuk ini berhenti. Sebab kerupuk klejat merupakan ciri khas wilayah Serangan
Para pedagang kecil di Kampung Serangan memang harus ekstra bekerja keras. Karena mereka harus bersaing dengan kerupuk klejat yang dijual restoran-restoran milik pendatang di daerah wisata Serangan tersebut. Melihat kondisi ini, Heri, selaku fasilitator dari Rumah Zakat, tertarik untuk ikut andil. Bukan hanya sekadar memajukan usaha warga melainkan upaya untuk menjaga ciri khas desa.
Melalui program pemberdayaan ekonomi, Rumah Zakat memberikan bantuan modal serta sarana usaha. Harapannya bantuan ini dapat meningkat kualitas dan kuantitas produksi kerupuk klejat warga Kampung Bugis, Desa Serangan. Serta mampu bersaing dengan restoran-restoran yang ada di desa, dan yang terpenting kerupuk yang menjadi ciri khas desa masih dapat dipertahankan.