Sabtu 02 Mar 2019 13:10 WIB

IBF Tampilkan Tiga Penulis Serial Novel Biografi Republika

Tiga penulis duduk bersama menjelaskan sinopsis singkat karya mereka.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Friska Yolanda
Salah satu stan di Islamic Book Fair (IBF) 2019 yang diadakan di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan Jakarta, 27 Februari hingga 3 Maret 2019.
Foto: Irwan Kelana/Republika
Salah satu stan di Islamic Book Fair (IBF) 2019 yang diadakan di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan Jakarta, 27 Februari hingga 3 Maret 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islamic Book Fair 2019 menampilkan tiga penulis serial novel biografi terbitan Republika di hari keempat, Sabtu (2/3). Aguk Irawan MN penulis Penakluk Badai, Didik L Hariri penulis Sang Pencerah, dan Vita Agustina penulis Sang Penjelajah Ilmu duduk bersama menjelaskan sinopsis singkat karya mereka. 

Aguk yang menulis novel biografi KH Hasyim Asyari menjelaskan alasan menulis biografi pendiri ormas NU dalam bentuk novel. "Diakui atau tidak minat membaca generasi milineal saat ini mengalami krisis, apalagi buku jenis biografi yang hanya 15 menit pasti sudah mengantuk," jelas dia di Hall JCC Senayan, Jakarta. 

Aguk memilih novel karena terdapat unsur fiksi, plot, alur, tokoh protagonis dan antagonis dengan akhir imajinasi yang bebas. Sedangkan buku yang hanya fokus pada biografi hanya rekam jejak dan realita saja. 

"Saya khawatir jika kisah KH Hasyim Asyari ini ditulis hanya dalam bentuk biografi kisahnya tidak akan sampai kepada pembaca terutama generasi milineal," jelas dia.

Meski ditampilkan ala novel, Aguk masih memegang pakem khas santri pondok pesantren. Romantisme dalam novel biografi pun diminimalisir demi hormat dan takzim kepada pendiri NU tersebut.

Aguk menekankan cerita dalam novelnya kisah-kisah yang menarik cara berdakwah Kyai Hasyim. Seperti dakwah yang oernah dilakukannya di kandang sapi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement