Jumat 01 Mar 2019 16:38 WIB

Kehadiran Ulama di IBF 2019 Sempurnakan Misi Literasi Islam

Para ulama dan ustaz bertugas memberikan tausiyah literasi.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Nashih Nashrullah
Mulai Padati Pameran. Pengunjung mengunjungi boooth pada Islamic Book Fair 2019 di Balai Sidang Jakarta, Kamis (28/2/2019).
Foto: Republika/ Wihdan
Mulai Padati Pameran. Pengunjung mengunjungi boooth pada Islamic Book Fair 2019 di Balai Sidang Jakarta, Kamis (28/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Islamic Book Fair (IBF) 2019 menghadirkan ulama, ustaz, dan ustazah ke tengah-tengah rangkaian acara IBF yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center pada 27 Februari-3 Maret 2019.

Diharapkan, melalui tausiyah mereka dapat membuka pikiran dan memotivasi masyarakat agar semakin melek literasi.

Baca Juga

Ketua Panitia IBF 2019, M Anis Baswedan, mengatakan  ulama, ustaz, dan ustazah diundang untuk memberikan tausiyah kepada para pengunjung IBF.

Sehingga para pengunjung IBF bisa belanja buku sekaligus mendengarkan tausiyah. Mereka biasanya menyampaikan tausiyah yang berkaitan dengan dunia literasi.

"Para ulama, ustaz, dan ustazah diharapkan bisa membangkitkan semangat membaca dan menulis umat, sehingga terbentuk budaya membaca, literasi umat meningkat," kata M Anis kepada Republika.co.id di arena IBF, Jumat (1/3).  

Panitia IBF juga berharap masyarakat semakin antusias mengunjungi IBF yang dihadiri para ulama, ustaz dan ustazah. Insya Allah, Ustaz Abdul Somad (UAS) dijadwalkan memberikan tausiyah di IBF pada Sabtu (2/3). UAS memang dijadwalkan hadir ke IBF, namun panitia IBF belum bisa memastikan kedatangan UAS.

Wakil Ketua Panitia IBF 2019, Syahruddin El Fikri menambahkan, panitia menghadirkan ulama, ustaz dan ustazah untuk memberikan pemahaman yang positif dan baik kepada masyarakat, khususnya pengunjung IBF.

Biasanya materi tausiyah yang disampaikan mereka untuk memotivasi anak-anak muda supaya semakin aktif membaca dan menulis. 

"Ustaz Somad pernah berpesan bahwa umat Islam harus maju, salah satu upaya yang bisa dilakukan umat Islam untuk maju (dalam berbagai bidang) dengan banyak membaca dan menulis," ujarnya. 

Ia menegaskan, UAS sangat memotivasi masyarakat untuk melek literasi. Caranya dengan menumbuhkan minat membaca dan menulis.

Berdasarkan sejarah peradaban Islam, tokoh-tokoh Muslim mampu menguasai berbagai bidang ilmu pengetahuan karena kemampuan literasi mereka sangat baik.

Sebagai contoh, Ibnu Sina menguasai ilmu kedokteran, al-Khawarizmi penemu rumus Aljabar menguasai ilmu matematika, al-Ghazali dan Ibnu Rusyd menguasai ilmu tasawuf. Masih banyak tokoh Muslim lainnya yang menguasai berbagai bidang ilmu pengetahuan.  

"Tahun ini IBF mengangkat kembali tema "Literasi Islam untuk Kejayaan Bangsa", panitia IBF ingin menunjukan bahwa umat Islam sangat luar biasa kemampuan literasinya," jelas Syahruddin.

Di momen IBF tahun ini, ia menyampaikan, panitia menghadirkan tokoh-tokoh penulis, ulama, ustaz dan ustazah untuk memberikan tausiyah serta motivasi kepada generasi muda. Supaya mereka semakin gemar membaca, menulis, dan mencintai ilmu pengetahuan.

Syahruddin menegaskan, cara menguasai peradaban dengan menguasai ilmu pengetahuan. Maka mau tidak mau umat Islam harus membaca, menulis, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari agar menguasai berbagai bidang ilmu pengetahuan.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement