REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Tren makanan halal kini semakin mendunia. Baru-baru ini, gerai makanan The Halal Shack dikabarkan segera masuk San Diego State University (SDSU).
The Halal Shack direncanakan menggantikan Dickey's Barbecue di East Commons SDSU pada musim gugur mendatang. Dengan begitu, restoran ini akan menjadi restoran pertama di kampus tersebut yang fokus melayani kebutuhan makanan komunitas Muslim.
Tidak hanya diolah sesuai pedoman Islam, nantinya makanan di The Halal Shack juga dipastikan bersertifikat halal. Karenanya, pengunjung pun tak perlu khawatir.
Direktur Layanan Makan SDSU Paul Melchior menjelaskan, kehadiran restoran asal Albany, New York, itu merupakan permintaan sekelompok mahasiswa yang mendorong adanya makanan halal di lingkungan kampus.
"Mereka sangat sadar kesehatan dengan menu mereka dan memenuhi kebutuhan umat Islam mencari makanan bersertifikat halal," ujarnya seperti dikutip The Daily Aztec.
Salah satu mahasiswa keuangan SDSU yang beragama Islam, Mo Afifii, mengaku sempat kesulitan mencari gerai makanan halal di San Diego, khususnya SDSU. Ia menambahkan, sulitnya menemukan makanan halal membuat banyak Muslim di sana memilih berhenti mengonsumsi daging.
"Mereka memilih salad atau tidak sama sekali. Ketika berhubungan dengan daging halal, kami sangat ketat," ujar Afifii. Sebagai informasi, Gerai The Halal Shack mengusung sistem pemesanan menu sesuai selera masing-masing dan menawarkan dua pilihan protein vegetarian, yaitu falafel serta hummus.
Di Amerika Utara sendiri, pengenalan makanan halal terhadap masyarakat terus dilakukan, di antaranya melalui Halal Food Fest Toronto. Festival makanan halal tersebut telah rutin dilakukan selama enam tahun terakhir. Pada 2018 lalu, acara pun digelar pada 14 sampai 15 Juli di Pusat Internasional di Mississauga, Kanada.
Dilansir Daily Hive, lebih dari 200 restoran halal, toko roti, pabrik, toko khu sus, serta penjual kerajinan berpartisipasi dalam festival itu. Mereka menawarkan beraneka produk dari sekitar 66 negara Muslim di seluruh dunia.
Co Founders Halal Food Fest Toronto Faizal Kagdi dan Salima Jivraj menyebutkan, populasi Muslim di Kanada tumbuh cepat sehingga kebutuhan makanan halal juga dipastikan semakin banyak ke depannya.
"Pengunjung festival makanan, baik Muslim atau bukan, sela lu antusias datang ke acara ini setiap tahunnya," ujar mereka.
Pada 2016 lalu, festival makanan halal turut diadakan untuk pertama kalinya di Inggris. Berlangsung pada 20 sampai 21 Agustus di Tobacco Dock, London, para pengunjung bisa mencicipi langsung beragam kuliner halal.
Sejak saat itu, festival tersebut terus diselenggarakan setiap tahunnya. Dilansir dari laman resmi London Halal Food Festival, tahun ini acara akan dilangsungkan pada 3 sampai 4 Agustus mendatang tetap di Tobacco Dock.
Tiket festival sudah dapat dibeli dari sekarang dengan harga berkisar 7 poundsterling sampai 20 poundsterling tergantung kategori. Panitia memastikan, dalam festival kali ini akan tersedia lebih dari 150 gerai makanan dan minuman halal.
Kemudian, pengunjung bisa menyaksikan langsung para chef memasak. Tak hanya itu, pengunjung dapat pula meminta resep dan mencoba hasil ma sakan tersebut.