REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Derasnya arus perubahan di era digital, yang juga mempengaruhi perilaku sebagian besar masyarakat, menuntut Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH) untuk terus melakukan peningkatan mutu dalam pengelolaan dana umat. Untuk itu, BMH menggelar pelatihan keuangan tahun 2019 yang diikuti oleh sumber daya manusia (SDM) keuangan BMH.
"Masyarakat saat ini sangat dekat dengan gadget, di mana dalam banyak hal, termasuk zakat, infak dan sedekah tidak lagi face to face (bertemu muka secara langsung) melainkan dengan menggunakan sarana internet. Menyikapi hal tersebut, maka diperlukan upaya konkret untuk meningkatkan skill SDM keuangan yang memadai untuk memberikan report keuangan kepada publik secara tepat, akurat, dan cepat. Sehingga, BMH dapat menjadi Laznas yang akuntabel, dipercaya semua pihak," terang Direktur Sumber Daya Manusia Laznas BMH Pusat, Ade Syariful Allam dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (20/2).
Acara yang berlangsung selama tiga hari ini (19-21 Februari 2019) dilaksanakan di Hotel Sofyan Soepomo Tebet, Jakarta Selatan itu mengangkat tema "Menguatkan Akuntabilitas dan Akseptabilitas Lembaga."
Dalam pelatihan ini, seluruh amil keuangan BMH se-Indonesia lebih banyak melakukan praktik secara langsung perihal kebutuhan laporan keuangan dan audit syariah.
"Pelatihan ini didesain memang mengarah pada skill. Karena itu, selama tiga hari, yang akan dilakukan peserta adalah praktik, diskusi, dan kembali praktik. Harapan kami, usai pelatihan, mereka siap menjalankan tugas keuangan dengan mumpuni," tutup Ade.