REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin telah meresmikan Madrasah Diniyah Pesantren Cendekia Amanah di Jalan Raya Kalimulya, No 86B, Cilodong, Depok, Jawa Barat, Ahad (17/2). Pengasuh Pondok Pesantren Cendekia Amanah, KH Cholil Nafis mengatakan, persemian madrasah diniyah tersebut menjadi langkah awal untuk mewujudkan cita-cita besar pesantrennya.
Menurut dia, cita-cita besar Pesantren Cendekia Amanah setidaknya ada dua, yaitu pertama akan mencetak pengusaha yang kemudian menggunakan hartanya di jalan Allah. Yang kedua, mencetak generasi yang punya ilmu, lalu ilmunya tersebut diamalkan dan diajarkan.
"Nah dengan disahkannya ini, Pak Menteri Agama hadir, berarti mendukung cita-cita besar pesantren ini," ujar Ketua Komisi Dakwah MUI pusat ini kepada Republika.co.id, Senin (18/2).
Setelah Madrasah Diniyah itu diresmikan, Kiai Cholil ke depannya juga berencana untuk mendirikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Cendekia Amanah, sehingga bisa melahirkan generasi yang kaya tapi mau untuk berderma. "Bangsa ini ke depan membutuhkan orang pintar yang punya karakter dan membutuhkan orang kaya yang mau berderma. Jadi dua itu yang mau dicetak oleh kita," kata Kiai Cholil.
Peresmian Madrasah Diniyah tersebut merupakan aktifitas kedua yang telah dijalankan oleh Pesantren Cendikia Amanah. Sebelumnya, pesantren ini juga telah menjalankan aktifitas kegiatan mengaji Alquran untuk anak-anak yang digelar setiap sore hari.
Karena terbatasnya gedung yang dibangun, untuk awal-awal Madrasah Diniyah Pesantren Cendekia Amanah hanya akan membuka dua kelas dengan jumlah 50 siswa. Menurut Kiai Cholil, para siswa tersebut nantinya juga akan diberikan pemahaman keislaman yang moderat sesuai dengan Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja).
Dalam acara peresmian itu, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin bersyukur dengan didirikannya Pesantren Cendekia Amanah. Pesantren ini berdiri di atas tanah wakaf dengan luas sekitar satu hektar lebih, yang saat ini masih dalam tahap penyelesaian pembangunan.
"Saya selaku menteri agama bersyukur karena pondok pesantren ini sangat diperlukan masyarakat. Apalagi sekarang pondok pesantren banyak mengembangkan hal-hal aktual, seperti literasi keuangan syariah. Jadi itu suatu yang positif dan aktual bagi kehidupan masyarakat di perkotaan," kata Lukman.