Rabu 13 Feb 2019 11:13 WIB

Muhammadiyah Ajak Elemen Bangsa Jaga Persatuan

PP Muhammadiyah akan menggelar sidang Tanwir di Bengkulu 15-17 Februari 2019.

Rep: Fuji E Permana/Novita Intan/ Red: Agung Sasongko
Muhammadiyah
Foto: wikipedia
Muhammadiyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah akan menggelar sidang Tanwir atau rapat kerja nasional di Bengkulu pada 15 - 17 Februari 2019. Melalui sidang Tanwir tersebut, Muhammadiyah ingin ajaran Islam dipahami dan dilaksanakan dengan baik oleh umat Islam.

"Tema yang diangkat dalam Tanwir ini 'Beragama yang Mencerahkan', ini artinya Muhammadiyah akan berusaha dan berjuang bagaimana caranya supaya ketentuan-ketentuan yang ada dalam ajaran Islam bisa dipahami dan dilaksanakan dengan baik oleh para anggotanya dan umat Islam," kata Ketua PP Muhammadiyah, Buya Anwar Abbas kepada Republika.co.id, Rabu (13/2).

Buya Anwar menjelaskan, tujuannya supaya Indonesia menjadi negeri yang maju dan berkeadilan. Serta rakyatnya hidup dalam  kemakmuran. Maka cita-cita dan keinginan tersebut dirasa perlu ditegaskan ulang oleh Muhammadiyah. Supaya negara Indonesia bisa berkembang menjadi bangsa yang maju, bermartabat dan berdaulat.

Ia menegaskan, tidak ingin negeri ini menjadi tidak dihargai dan tidak dihormati oleh bangsa-bangsa lain di dunia. Berdasarkan fakta dan data yang ada, Muhammadiyah berpandangan, seandainya bangsa Indonesia mampu memanajemen serta mengelola potensi yang ada dengan baik. Maka Indonesia akan tampil sebagai bangsa dan negara yang kuat juga disegani bangsa-bangsa lain di dunia.

"Untuk itu Muhammadiyah menghimbau para pemimpin negeri ini di semua level dan tingkatannya agar menghayati dan menjadikan agama sebagai pola pikir serta pola tindak yang terintegrasi antara kata dan tindakan, karena dengan itulah Indonesia akan bisa menjadi negara dan bangsa yang kuat," ujarnya.

Buya Anwar mengatakan, Muhammadiyah mengajak seluruh elemen bangsa untuk bekerjasama dan mengembangkan sikap saling menghormati serta toleransi. Juga mengajak menjadikan agama sebagai sistem ajaran yang mencerahkan dan mencerdaskan.

Sehingga bisa menggerakkan dan mempersatukan umat serta bangsa, guna terciptanya baldatun thoyyibatun wa robbun ghafur. Yaitu suatu negeri yang diinginkan dan dicita-citakan, yang rakyat dan pemimpinnya diridhoi oleh Allah SWT.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement