REPUBLIKA.CO.ID, BELGRADE -- Warga Bosnia-Herzegovina akan menyambut hadirnya kembali masjid bersejarah. Masjid Alacca, demikian namanya, merupakan peninggalan dari zaman Dinasti Ustmaniyyah.
Melansir Anadolu Agency, masjid tersebut kembali dipulihkan sejak 2014 dan rencananya akan dibuka untuk umum pada 4 Mei 2019. Renovasi masjid itu dilakukan melalui kerja sama antara pemerintah setempat dan Yayasan Turki.
Sebelumnya, masjid yang berlokasi di Kota Foca itu sempat hancur dalam perang saudara yang melanda Yugoslavia pada 1990-an. Pasukan Serbia waktu itu merebut rumah ibadah itu dari kaum Muslimin setempat.
Pihak Uni Islam Bosnia Herzegovina menyatakan, Masjid Alaca akan dibuka bertepatan dengan Hari Masjid Bosnia. Sebagai informasi, tanggal 7 Mei di negara pecahan Yugoslavia itu ditetapkan sebagai apresiasi untuk kemakmuran masjid.
"Tanggal ini dalam cara simbolis (untuk) mengingatkan kita bahwa lebih dari seribu masjid, ruang shalat dan karya amal lainnya, yang dihancurkan dalam perang. Tahun ini, kita menandai sesuatu yang akan memiliki makna khusus yakni dengan membuka kembali Masjid Alacca," demikian pernyataan Uni Islam Bosnia-Herzegovina, mengutip dari Anadolu Agency, Senin (11/2).
Dalam sejarahnya, Bosnia-Herzegovina pernah menjadi ajang perang besar di Eropa abad ke-20. Dunia juga akan mengenang dengan penuh duka tentang Genosida Srebrenica 1995.
Warga setempat menjuluki Masjid Alacca sebagai "Mutiaranya Bosnia" atau "Keindahan dari Foca." Wujud awal masjid ini dibangun pada 1549 di Foca. Kini, situs bersejarah itu termasuk cagar budaya yang dilindungi pemerintah setempat.
Nuansa arsitekturnya kental akan budaya Ottoman klasik. Pada 1992, pasukan Serbia meluluhlantakkan masjid ini dengan ledakan dinamit. Kemudian, puing sisa-sisa masjid itu sengaja dikubur.
Ada 12 unit masjid di Foca sebelum terjadinya perang saudara Yugoslavia. Mayoritasnya hancur akibat pertempuran itu. Data Uni Islam Bosnia-Herzegovina menunjukkan, terdapat 614 unit masjid, 218 ruang shalat, 69 tempat belajar Alquran, empat pondok darwis, 37 pemakaman, dan 405 warisan sejarah lainnya yang hancur selama perang.
Kemudian, sebanyak 534 masjid di wilayah yang dikuasai pasukan Serbia juga ikut hancur saat itu. Pada waktu yang sama pula, sebanyak 80 unit masjid di wilayah pasukan Kroasia hancur.