Jumat 08 Feb 2019 14:41 WIB

Penyebab Lemahnya Iman Umat

Iman merupakan hal penting dan harus dijaga.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
Takwa (ilustrasi).
Foto:

Ustaz Subhan lebih lanjut mengajak jamaah untuk lebih dekat dengan saudara sendiri, seperti yang diutarakan oleh Nabi Musa. Ketika itu, dia memilih saudaranya untuk menjadi teman kerjanya dibandingkan orang lain. Dengan keluarga, jika ada aib, hanya akan berputar di keluarga sendiri dan tidak diketahui orang asing.

"Sejak kecil, ajak anak-anak untuk dekat dengan saudaranya. Saling menjaga dan membagikan cinta, biasakan untuk menghargai satu sama lain," ujarnya.

Ada sebuah pepatah Arab yang mengatakan, "Shodiiquka man abekaaka, laa man adhhakaka." Artinya, "Temanmu adalah yang menangisimu, bukan yang menertawakanmu." Ini maksudnya, seorang teman atau sahabat yang baik adalah mereka yang menegur, bahkan menangis jika melihat temannya berbuat salah atau menjauh dari akidah Islam.

Seorang teman yang hanya tertawa biasanya adalah mereka yang hanya hadir saat seseorang merasa senang. Ustaz Subhan lalu menyebut jika seseorang mencari sesuatu yang baik dengan cara baik, akan datang hal tersebut. Kebaikan pun datang dari jalan yang baik. Jika kita mencari sesuatu dengan cara atau jalan yang buruk, kebaikan itu tidak akan datang.

Dia pun menjelaskan, pengangguran identik dengan keberadaan atau kepemilikan ilmu seseorang. "Jika kita berteman dengan pengangguran, kita hanya akan membuang-buang waktu. Padahal, waktu ini hanya pinjaman, sementara, dan akan hilang. Sia-sia waktu kita di dunia jika digunakan untuk hal yang tidak baik," ujar Ustaz Subhan.

Hal berikutnya yang bisa melemahkan iman adalah bercita-cita rendah. Seseorang yang cita-citanya rendah berarti tidak memiliki rasa optimisme dan semangat juang dalam hidupnya. Padahal, ada pepatah yang mengatakan, "gantungkan cita-citamu setinggi langit".

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement