REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi mereka yang percaya kepada Allah SWT dan mengikuti ajaran Islam, iman merupakan hal penting dan harus dijaga. Iman berarti yakin dan percaya yang melahirkan sikap menerima dan tunduk pada kehendak Allah. Dalam Islam dikenal ada enam rukun iman yang wajib diketahui dan dijalankan oleh umatnya.
Meski demikian, tidak sedikit yang menjadi lalai dan melupakan iman ini. Tidak jarang, manusia yang selama perjalanan hidupnya mengalami ritme naik dan turun dalam hal iman. Ustaz Subhan Bawazier dalam kajiannya di Masjid Baitul Hakim menerangkan beberapa hal yang menjadi penyebab lemahnya iman.
Hal pertama yang dapat melemahkan iman adalah umat yang bergaul dengan orang-orang pengangguran. "Kalau kita berteman dengan orang yang saleh, kita akan ikut saleh dan menerima banyak ilmu. Begitu pula, kalau kita berteman dengan orang-orang yang nganggur atau banyak waktu luangnya, akan jadi malas-malasan," ujar Ustaz Subhan, belum lama ini.
Ustaz Subhan lalu mencontohkan mengenai pertemanan ini dengan kisah Nabi Musa AS. Kisah itu dituliskan dalam surah at-Thaha ayat 29-34, "Dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku, (yaitu) Harun saudaraku, teguhkanlah dengan dia kekuatanku, dan jadikanlah dia sekutu dalam urusanku, supaya kami banyak bertasbih kepada Engkau, dan banyak mengingat Engkau."
Dalam surah itu, Nabi Musa memilih memiliki partner atau teman yang berasal dari keluarganya. Dia merasa akan lebih mudah dalam meneguhkan kekuatan, bersekutu, berbagi pendapat dan aib, serta meningkatkan iman dan ibadah kepada Allah SWT. Dekat dengan seseorang yang mampu menuntun diri menjadi sosok yang lebih baik sangat penting bagi kehidupan seorang Muslim.