Senin 28 Jan 2019 17:37 WIB

Mengenal Sunatullah

Semua yang terjadi di dunia ini tak berjalan dengan kebetulan.

Mengingat Allah Ilustrasi.
Foto:

"Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka, jika datang kepadamu petunjuk dari-Ku, lalu barang siapa mengikuti petunjuk- Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka." (QS Thaahaa: 123).

Orang yang istiqamah mengikuti petunjuk Allah akan mendapatkan jaminan ke se lamatan meski berada di tengah orang yang sesat. Jaminan itu tidak akan dida pat kan saat kita meng ikuti petunjuk lain. Sebagai contoh, seorang sopir yang meng ikuti petunjuk keselamatan di tengah para sopir yang serampangan ti dak mungkin mendapatkan ja min an keselamatan.

Sunatullah berikutnya yang juga berlaku adalah siapa yang te tap memperjuangkan kebenaran, pasti akan ditolong. Ini di con toh kan ketika pertempuran Nabi Musa AS dengan para tukang sihir Fir'aun. Nabi Musa ditolong Allah dengan mewahyukan kepadanya supaya melemparkan tong kat yang berada di tangannya. Dengan izin Allah, tongkat kayu yang dilempar itu berubah menjadi ular besar dan menelan ular-ular kecil kepunyaan para tukang sihir.

Di sini, berlaku sunatullah jika kemenangan itu diberikan ke pada orang-orang yang mengikuti petunjuk dan memperjuang kan kebenaran. Sunatullah ini juga berlaku kepada semua ma nu sia, tak hanya nabi dan rasul.

"Hai orang-orang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, pasti Dia akan menolongmu dan meneguhkan ke dudukanmu." (QS Muhammad: 7). Walla hu a'lam. (Dirangkum dari buku Mengenal Allah Melalui Sunnatullah karya Dr H Musthafa Umar, Lc, MA).

sumber : Dialog Jumat Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement